Jumat, 13 Juli 2012

Dugaan Kasus Korupsi HMP - Bagian 2

by TM2K

Eng ing eng..sesuai janji, saya kultwitkan kembali dugaan korupsi Hartati Murdaya Poo (HMP), konglomerat terkemuka, sohib istana dan Cikeas. Kultwit sebelumnya sudah kita bahas bagaimana HMP menggelapkan tanah negara 33 ha di kawasan Kemayoran yang pengelolaannya jadi tanggung jawab Setneg RI. Tanah negara yang digelapkan itu kemudian dijadikan agunan oleh HMP untuk dapatkan kredit Bank Mandiri sekitar Rp. 1.5 triliun. Bagaimana HMP bisa melakukan itu? Bagaimana sejarahnya? Kita akan kupas secara detail.

Lahan 33 ha itu sekarang kita kenal dengan kompleks PRJ/PT. JIEC. Dulu pada tahun 1986, Wiyogo Atmodarminto saat itu Dubes RI di Jepang di-sebut2 namanya sebagai kandidat kuat Gubernur DKI Jakarta. Wiyogo kaget kok dia yang sudah merasa tua dicalonkan jadi Gub DKI oleh Suharto. Dia merasa malu jika jadi Gub DKI tapi belum berbuat apa2 untuk DKI. Lalu Wiyogo minta bantuan temannya konglomerat RI terkaya saat itu Edward Suryajaya (anak William S/Astra Grup) dan pemerintah Jepang. Permintaan Wiyogo itu dipenuhi Edward Suryajaya dan pemerintah Jepang. Mereka sepakat bangun Convention/Exhibition Center di Kemayoran. Tapi Pemerintah Jepang tak mau kasih kredit 100%, maksimum hanya 90%, Pemerintah RI harus sediakan 10%. Pemerintah RI setuju. Namun karena Pemerintah RI tak punya uang, 10% modal pemerintah RI itu diberikan dalam bentuk tanah seluas 33 ha di Kemayoran, Jakpus.

Lalu dimulailah pembangunan Convention Center di Kemayoran itu dengan bantuan kredit Jepang dan bunganya rendah, hanya 2.5% p.a. Saat itu belum marak bisnis convention center di Jakarta, income nya tidak begitu besar sampai pada akhirnya Pekan Raya Jakarta (PRJ) dipindah. Pengelolaan Exhibition itu dipegang oleh Edward Suryajaya Cs dan Pengelolaan PRJ tetap ditangani oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun pada tahun 1998 terjadi krismon. Dollar tembus Rp. 17.000. Edward Cs tak mampu bayar pokok dan bunga kredit yang capai US$ 30 jt. Namun, pengaruh Keluarga Suryajaya di Jepang memang luar biasa. Sebagai pemilik Astra Grup, keluarga ini punya posisi istimewa di Jepang. Hampir setahun Edward Suryajaya melobi pemerintah Jepang & Bank2 kreditur. Akhirnya berhasil. Utang dipotong habis (haircut) jadi US$ 7 jt.

Namun, tiba2 Edward cs dikhianati oleh stafnya, kesepakatan itu dibocorkan stafnya dan dilaporkan kepada HMP dan Fauzi Bowo. Foke saat itu jabat Kadis Pariwisata. Gubernurnya sudah digantikan Soeprapto. Foke dan Hartati lobi habis2an gubernur untuk rebut paksa. Gubernur kemudian berganti dengan Sutiyoso, Foke dan HMP juga diduga menipu Sutiyoso dengan iming2 dividen Pemprov lebih besar jika HMP yang kelola. Lalu terjadilah pengambil alihan secara paksa/culas oleh HMP & Foke terhadap pengelolaan kawasan 33 ha dan PRJ itu. Kenapa Foke intim dengan HMP?

Sumber saya menyebutkan bahwa Foke itu masih punya hubungan keluarga dengan Hartati melalui perkawinan sepupu istri Foke yang anak Sudjono Humardani. Sudjono Humardani itu sendiri adalah penasihat spiritual Suharto dan sangat berpengaruh pada jaman orde baru. Di-sebut2 tokoh Kejawen.

Kembali ke HMP, ternyata setelah ambil alih paksa (hostile takover) itu, HMP tidak membayar kewajiban dividen ratusan milyar ke DKI. Sudah banyak usaha Pemprov DKI tagih dividen PRJ/JIEC ke HMP tapi HMP selalu ingkar dan Fauzi Bowo tetap melindungi dia. Selain masih punya hubungan keluarga, ternyata Foke memang sengaja bela HMP agar HMP mau bujuk SBY/Ani SBY untuk dukung Foke jadi Gub DKI. Itulah sebabnya kenapa SBY dan Partai Demokrat tetap dukung Fauzi Bowo jadi Gub DKI lagi meski SBY secara terang2an benci sama Fauzi Bowo. Julukan Foke sebagai Gubernur Pepesan Kosong berasal dari SBY yang muak dan jengkel lihat kinerja Foke yang sangat buruk dan banyak korupsi. Foke sendiri karena sudah "memegang" Hartati Murdaya Poo suka melecehkan SBY. Dia adalah Gubenur yang berani suka telat jika diundang SBY. Kenapa Hartati sangat berkuasa dan berpengaruh besar terhadap SBY dan Cikeas? Ini ada hubungannya dengan korupsi HMP di Kemayoran itu. Setelah menguasai pengelolaan PRJ dan lahan 33 ha, Hartati tidak puas. Dia ingin membeli 40% saham tambahan di PT. Metropolitan Kencana.

PT. Metropolitan Kencana (MK) semula adalah milik Ciputra. Tapi karena krisis, Ciputra mau lepas sahamnya. HMP mau beli. Ciputra minta cash. Karena Hartati Murdaya tidak punya uang cash, maka dia cari akal bagaimana bisa beli saham MK yang kuasai Pondok Indah Estate dst..dst itu. Bingo!! HMP punya cara jitu meski nabrak hukum/korupsi. Ada tanah 33 ha milik negara yang sedang dia kelola. Lalu bersama2 Foke, mereka sikat.

Simsalabim...tiba2 dengan kekuatan suap dan lobinya, pemerintah (Menkeu Budiono, Mensesneg Bambang Kesowo dan Gub DKI Sutiyoso) setujui. Lalu diaturlah pengajuan kredit untuk kepentingan pribadi dengan agunan tanah negara 33 ha di Kemayoran itu. Dirut Mandiri ECW Neloe ikut2an. Semula Hartati itu dekat sama Megawati, apalagi suaminya Murdaya Poo adalah simpatisan Megawati. Tapi HMP ini tau baca situasi. Khianat.

Ketika uang kredit Mandiri cair 1.5 triliun, Hartati lalu gunakan untuk beli saham MK yang 40% dari Ciputra atas nama pribadi/perusahaan sendiri. Dari 1.5 triliun kredit Mandiri itu hanya kurang 200 M yang benar2 digunakan untuk PT. JIEC. Sisanya ratusan milyar lagi mengalir ke-mana2. Pada saat 2003 akhir dan 2004 awal itu Hartati sudah menempel ke SBY. Dia jeli melihat SBY sebagai sosok capres potensial. SBY & HMP bersatu. HMP butuh SBY sebagai cantelan politik di masa depan, dia lihat Megawati sudah redup dan tak akan menang Pilpres 2004. SBY tak punya uang. Apakah ada uang ratusan milyar yang mengalir dari HMP yang berasal dari kredit haram Bank Mandiri itu ke SBY dan Partai Demokrat?

KPK dibawah pimpinan Samad dulu berjanji akan usut kasus korupsi HMP dan aliran uang kredit haram itu. Tapi sampai sekarang Samad hanya omdo. Sudah jadi rahasia umum Samad sekarang jadi abdi istana. Sudah tidak independen dan ingkar janji untuk bongkar habis korupsi istana. Jadi cecunguk!

Mudah2an kasus korupsi dan suap HMP dalam kasus pelepasan lahan hutan lindung di Buol untuk jadi kebun sawit yang diungkap KPK bisa jadi pintu masuk. Bagaimana selanjutnya tentang korupsi2 HMP yang sering di-sebut2 sebagai mesin uang Cikeas? Apa hubungannya dengan Dahkan Iskan?

Semuanya nanti akan saya kupas dan bahas satu per satu untuk pencerahan publik dan misi perangi korupsi. Sekian. Terima kasih. MERDEKA !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar