Jumat, 13 Juli 2012

Sosok Fenomenal DI - Bagian 2

by TM2K

Eng ing eeng, saya kultwitkan lagi (Part 2) tentang sosok Dahlan Iskan (DI) menteri BUMN yang fenomenal itu. Kita sudah ketahui bahwa Dahlan Iskan adalah pejabat yang terkesan egaliter, merakyat, "tampak lugu" dan ceplas ceplos, cerdik, bersahaja dst. Namun, pada kultwit part 2 ini saya akan bahas mengenai kinerjanya sebagai menteri BUMN khususnya terkait dengan janji2 beliau 7 bulan terakhir.

Janji DI yang pertama adalah mengenai tekadnya menjadikan Pertamina sebagai BUMN yang maju dan mampu kalahkan Petronas dalam 2 tahun ke depan. Padahal kita semua tahu janji DI itu adalah mustahil alias angin surga karena asset dan omset Petronas hampir 2 kali lipat Pertamina. Itu artinyan, janji yang diucapkan DI itu hanya untuk "menyenangkan publik" Indonesia yang memang pelupa dan mudah percaya.

Janji DI lainnya adalah menyelesaikan kemacetan parah dan antrian panjang di Pelabuhan Merak. Dia janji akan benahi PT ASDP. Bahkan DI sesumbar akan selesaikan antrian panjang di Merak tersebut hanya dalam waktu satu bulan saja. Tapi sudah 6 bulan tak ada hasil. Sekarang DI berkilah bahwa sumber masalah antrian panjang tersebut bukanlah ASDP tapi otoritas pelabuhan. Faktanya, ASDP gagal sediakan kapal.

Kebohongan DI lainnya adalah mengenai pendirian BUMN Holding Perkebunan, Konstruksi dan Farmasi. Sampai sekarang nol besar. Bahkan DI sudah melantik Megananda Daryono selaku Dirut BUMN Holding Perkebunan yang kemudian ternyata Perpres-nya pun belum ada.

DI membohongi publik dengan berjanji akan angkat sejumlah dirut BUMN wanita. Nyatanya sampai detik ini tak ada satu pun dilantik.

DI tipu publik dengan tawarkan tol gratis jika ada antrian tol lebih dari 5 mobil. Faktanya, sampai detik ini antrian panjang & tetap bayar.

Oh ya, yang terpenting, DI janji akan bubarkan Petral sarang korupsi terbesar, nyatanya dia gagal total & takluk pada mafia minyak.

DI umbar janji sediakan 100.000 ha lahan sawah baru untuk dukung ketahanan pangan. Faktanya sampai hari ini baru 3000 ha.

DI janjikan PLN akan terus upayakan pengurangan pemadaman listrik. Faktanya, PLN makin parah dan listrik makin sering padam.

DI dulu berjanji akan tingkatkan pelayanan kereta. Faktanya tak ada yang berobah lebih baik. Bahkan calo tiket makin men-jadi2.

Janji DI bereskan masalah PT. Merpati juga tak jelas. Sudah pakai sayembara2 berhadiah avanza pun, hasilnya NOL. Merpati makin hancur.

DI janji angkat profesional2 muda sebagai direksi BUMN. Faktanya, direksi2 tua, korup dan tak becus tetap dipertahankan.

DI juga janji muluk pada 2 Januari 2012 dihadapan Presiden dan eksekutif BEI. Katanya mau IPO 8 BUMN. Faktanya : hanya 1!

DI juga dengan enteng janji akan remajakan pabrik2 gula milik BUMN yang sudah tua dan tidak efisien. faktanya? Belum ada sama sekali.

DI juga janji akan selesaikan permodalan PT. KKA, faktanya KKA sampai sekarang tak beroperasi karena ketidakadaan modal kerja.

Diluar janji2 DI yang berjibun terkait BUMN yang sampai sekarang tak terpenuhi, ada janji lain yang tak masuk akal dan hanya untuk pencitraan. Contoh: DI berjanji akan sumbangkan gaji setiap bulan untuk bantu Pak Raden, tapi dia juga berjanji gaji bulanan untuk gedung KPK. DI "gemar umbar janji". Tujuannya agar publik senang dan citranya bagus. Ga peduli apakah janji itu dipenuhi atau tidak. DI juga senang tabrak sana tabrak sini. Banyak aturan yang dilanggar, yang sebenarnya berpotensi pidana. Presiden SBY pun gerah.

DI juga gemar keliling ke-mana2 urus masalah remeh temeh yang tak terkait dengan urusan BUMN. Padahal 140 BUMN & ratusan anak BUMN terlantar. Mengurus 1 BUMN saja sebenarnya sudah sulit dan butuh konsentrasi & waktu yang banyak. DI tak bisa biarkan BUMN seperti kehilangan induk. Saya khawatir semua janji DI itu tidak ada yang terealisir. Publik hanya diberi janji dan harapan kosong demi pencitraan semu. Peringatan terakhir dari SBY untuk DI sepertinya dicuekin saja oleh DI. Ini seperti bom waktu & buah simalakama bagi SBY.

Disatu sisi kinerja DI sangat mengecewakan SBY dan berpotensi menimbulkan masalah hukum dikemudian hari. Namun disisi lain, SBY ga berani pecat DI karena khawatir pemecatan DI itu dimanfaatkan DI untuk raih simpati publik. Apalagi DI terus ngebut meningkatkan popularitas & citra baiknya dimata publik dengan berbagai manuver yang didukung jaringan media.

Bahkan DI sering melakukan kritik terhadap pemerintah dalam forum2 resmi, lupa bahwa dia sekarang merupakan bagian dari pemerintahan SBY. Semakin lama SBY semakin tersudut dengan manuver DI. Ditambah lagi sikap SBY yang peragu dan selalu lamban mengambil keputusan. Sementara itu DI semakin cuek & jarang berada di kantor untuk tangani masalah2 strategis BUMN. Dia maju terus dengan agenda pribadi. Yang paling dirugikan atas situasi ini adalah rakyat. BUMN merupakan salah satu motor utama pembangunan bangsa dan penopang pertumbuhan. Akan sulit RI capai pertumbuhan ekonomi di atas 7% jika BUMN2 yang beraset lebih Rp. 2,500 triliun itu memble semua dan penuh korupsi. Dengan trik pencitraan dan pembentukan opini oleh jaringan medianya, DI bisa lolos dari tanggung jawab sebagai Men BUMN di mata publik.

Cukup sekian dulu, nanti saya sambung kultwit tentang DI part 3 dan seterusnya. Semoga bermanfaat. Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar