Sabtu, 11 Agustus 2012

Kriminalisasi Antasari dan Century Gate

by tm2k


Kesaksian Antasari Azhar tentang Century Gate di Metro Realitas itu langsung menyengat istana! Antek2 SBY panik dan sibuk buat bantahan. Stafsus SBY Andi Arief bilang kesaksian AA Fitnah, Ruhut katakan itu Bohong dan Denny Wamenhukham sebut itu tidak benar, Hendarman: lupa! Dari semua statement bigot2 istana itu hanya ada 1 kesimpulan: Mereka semua bohong! Bahkan dipastikan mereka tidak saksikan acara tsb. Karena mereka TIDAK saksikan acara tentang kesaksian Antasari di Metro Realitas itu, maka statement mereka ngawur semua. Asbun! 

Saya akan uraikan kenapa bigot2 istana itu saya tegaskan sudah berbohong pada publik. Pertama : Rapat itu benar ada & Antasari diundang. Rapat tsb terjadi pada Oktober 2008 hadir SBY, Menko/Menkeu SMI, Jaksa Agung Hendarman, Kapolri Bambang H Danuri, Mensesneg Hatta R, BPK dll. Subtansi Rapat adalah Rencana SBY mengambil terobosan untuk antisipasi pengaruh krisis moneter yang sedang melanda AS dan Eropa. Sebagai catatan: WAPRES JUSUF KALLA TIDAK HADIR dalam rapat sepenting itu. Tanya kenapa?

Dalam rapat itu SBY menjelaskan rencana2 antisipasi dan terobosan untuk cegah krismon 1998 terulang kembali di Indonesia. Pada saat itu SBY bertanya pada Antasari apakah Pemerintah bisa ambil terobosan dalam atasi krisis. Antasari jawab: Boleh tapi dengan catatan. Antasari mengatakan terobosan boleh dilakukan pemerintah demi kepentingan umum, tapi jika ada oknum yang langgar hukum, KPK akan tangkap! 

Pada rapat tsb juga disinggung rencana pemerintah untuk bail out bank2 nasional jika SEANDAINYA ada yang bermasalah terkena krisis. Pada awalnya Antasari dan sebagaian peserta rapat TIDAK MEMPERHATIKAN SERIUS perihal singgungnya "rencana" bail out pada perbankan nasional. Kenapa? Karena saat itu belum ada bank nasional yang diketahui bermasalah AKIBAT PENGARUH KRISIS MONETER di AS dan Eropa tsb.

Publik sendiri sempat pertanyakan reaksi dan respon pemerintah yang dinilai terlalu "berlebihan" dalam menyikapi krisis ekonomi tsb. Dalam sebulan saja, SBY beberapa kali rapat khusus terkait antisipasi pengaruh krisis ekonomi yang disebabkan oleh kredit macet mortgage itu. Pasar modal dan harga saham memang sempat jatuh dan disuspend. Tapi pengaruh ke sektor riel tidaklah signifikan. JK bahkan jamin akan aman. Secara tegas JK mengatakan bahwa gonjang ganjing pasar modal dan turunnya harga saham tidak berpengaruh besar pada ekonomi Indonesia. Portofolio dan kontribusi pasar modal pada ekonomi RI masih kecil. Hanya 400.000 ribu investor atau kurang 0.5% dari jumlah penduduk. Bandingkan dengan Singapore yang capai 40% atau Malaysia yang 18%. Pasar Modal RI masih bayi alias baru lahir dan tumbuh. Sebab itu wapres JK ber-kali2 nyatakan keheranannya melihat sikap dan reaksi Presiden SBY, Menko/Menkeu Sri Mulyani yang "sangat panik"

Reaksi "sangat panik" dan darurat ini se-olah2 sengaja diciptakan untuk tujuan2 tertentu yang saat itu belum diketahui oleh JK dan publik. Bahkan Presiden SBY dan Menko Ekonomi Sri Mulyani ber-kali2 membuat statement bahwa pemerintah akan mengambil tindakan apa saja at all cost. Lalu titik terang motif SBY dan Sri Mulyani merekayasa sikap panik ang berlebihan itu mulai kelihatan. Nanti saya uraikan motif itu. 

Kita buktikan dulu kebohongan @dennyindrayana sang wamenhukham itu. Selesai rapat di istana itu, Ketua KPK Antasari Azhar ketemu Denny. Dikoridor istana itu, Antasari Azhar melihat Denny menghampiri dia dan say hello. Antasari heran, kok Denny ada di istana? Ngapain? Pertanyaan Antasari terjawab ketika melihat pin stafsus Presiden nempel di kerah baju Denny. Denny ternyata sudah jadi stafsus SBY. Antasari sempat kritik Deny dan tanya Denny kok mau jadi stafsus SBY? Bukankah Denny yang dulu koar2 bahwa SBY dan istana pusat korupsi?

Mendapatkan pertanyaan dan kritik tajam Ketua KPK Antasari Azhar, @dennyindrayana hanya cengengesan dan bilang : " sekarang kan beda Pak!" Itulah bukti bahwa @dennyindrayana telah berbohong kepada publik terkait adanya rapat di istana pada Oktober 2008 yang bahas krisis ekonomi itu. Nah, tentang kebohongan bigots SBY yang lain seperti Andi Arief dan Ruhut Sitompul kita ga usah bahas. Rakyat sudah tahu kualitas mereka berdua. Selanjutnya, kira2 seminggu setelah rapat tsb, Ketua KPK Antasari kedatangan tamu yang bernama BUDIONO, Gubernur BI yang baru dilantik. 

Pada kunjungan Gub BI Budiono banyak diskusikan tentang aspek2 hukum rencana terobosan pemerintah dan BI dalam antisipasi krisis ekonomi. Lalu, tiba2, BINGO!! Gub BI Budiono menanyakan pendapat ketua KPK Antasari Azhar terkait bail out Bank Indover, anak BI di Belanda. Budiono menyampaikan bahwa BI dan pemerintah serta DPR telah sepakat suntik dana 7 triliun untuk selamatkan Bank Indover yang kolaps. Antasari kaget! Lalu tanya balik ke Budiono: " untuk apa bail out bank indover. Itu sama saja mengisi ember bocor. Tutup saja!"

Tapi Budiono bersikeras dan bilang semua pihak sudah setuju. Pernyataan Budiono ini jelas bohong karena saya pribadi tahu faktanya. Beberapa hari sebelumnya, kebetulan saya hadir di salah satu ruangan pimpinan komisi XI DPR dan tiba2 telp Gub BI Budiono masuk ke pimpinan kom XI itu. Saat itu Budiono minta pesetujuan pimpinan komisi XI untuk rencana bail out Bank Indover di Belanda. Persetujuan DPR diminta secepatnya. Alasan Gub BI Budiono adalah karena waktu yang diberikan pemerintah Belanda sangat mepet. Paling lama jumat siang sudah harus ada putusan. Saat itu, pimpinan komisi XI yang sedang bersama saya itu minta waktu 1-2 jam dan janji akan hubungi Gub BI setelahnya. Pimpinan komisi XI DPR tsb sempat berdiskusi serius dengan saya dan akhirnya diputuskan usulan bail out Indover oleh pemerintah/BI DITOLAK. 

Beliau langsung hubungi unsur pimpinan komisi XI lainnya dan sampaikan pendapatnya. Semua setuju. Bank Indover ditutup saja! Lalu beliau hubungi Gub BI Budiono dan sampaikan sikap DPR terhadap usulan Bail Out Bank Indover itu. Sikap resmi akan disampaikan tertulis. Nah, kenapa Gub BI berani2nya bilang ke ketua KPK bahwa semua pihak termasuk DPR sudah setuju rencana bail out Bank Indover? Budiono berbohong. 

Gagal membail out Bank Indover, tiba2 pemerintah bilang Bank Century harus di bail out karena kolaps akibat krisis ekonomi. Ini juga sangat aneh. Lalu terjadilah pat gulipat & rekayasa yang sama2 kita ketahui. Budiono tiba2 merevisi Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang syarat2 bail out. Syarat CAR 8% pada PBI diubah jadi "asal positif". Artinya CAR 0.0001% pun BI/pemerintah sudah diizinkan bail out sebuah bank yang kolaps.

Selanjutnya sudah sama2 kita ketahui. Uang total 6.7 triliun masuk ke Century untuk kemudian dialirkan ke-mana2 termasuk diduga timses SBY. Cukup sekian dulu..pelan2..nanti saya lanjutkan kultwit berikutnya yang semakin membuktikan betapa korupnya regim SBY ini. Trims. MERDEKA!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar