Sabtu, 11 Agustus 2012

Sekilas tentang HMP

by tm2k


Saya pernah ungkap siapa itu Hartati Murdaya Poo. Wanita paling sakti di Indonesia. Majikan SBY & Ani SBY. Pernah juga jadi majikan Megawati. Kenapa Hartati Murdaya disebut sebagai Majikan SBY, Ani SBY atau Megawati? Karena mereka bisa berkuasa jadi presiden karena uang Hartati MP. Sebagai konglomerat, Hartati dan suaminya royal membantu dana politik untuk capres2 atau partai2 besar seperti PDIP dan Demokrat. 

Akhir 2003, Hartati mndapatkan "petunjuk ilahi" bahwa masa keemasan Megawati akan berakhir. SBY akan jadi penguasa baru. Tanda2 alam sudah ada. Hartati yang dulu sangat akrab dengan Megawati, pelan2 tarik diri. Mulai jarang main ke istana atau kemanggisan. Dia mulai dekati SBY & Ani SBY. Tapi suami Hartati, Murdaya Poo tetap jaga gawang. Tetap tempel Mega dan Taufik Kemas. Jaga2 jika Mega masih terpilih jadi Presiden.

Puncaknya ketika Mega marah besar pada SBY karena SBY menipu Megawati 4 kali tentang niat atau rencana SBY maju dalam pilpres 2004. SBY sebagai menkopolhukam ditanya 4 kali oleh Presiden Mega apakah ada rencana maju dalam pilpres atau tidak. SBY dengan tegas jawab: TIDAK! 
Namun ternyata, intelejen dan staf2 Megawati lapor bahwa SBY terus secara intensif buat persiapan untuk maju nyapres melalui Partai Demokrat. Megawati marah. Tidak mau lagi ajak SBY keliling daerah. Ga undang SBY dalam rapat2 kabinet. SBY dicuekin. SBY pun ngambek dan ngadu ke pers.

Curhat dan keluh kesah SBY atas perlakuan "zalim" Presiden Megawati dimuat berbagai media nasional. SBY ngeluh dicuekin abis Megawati. Curhat Menkopulhukam SBY itu langsung direspon oleh Bapak Negara Taufik Kemas dengan ejek SBY: SBY Jenderal Cengeng!! Media muat sebagai headline. Akibat ejekan Taufik Kemas terhadap SBY yang dimuat besar2an oleh media massa, popularitas SBY melambung. Meroket. SBY dapat simpati pers & rakyat. Kemudian SBY undurkan diri sebagai Menkopolhukam kabinet Gotong Royong Megawati. SBY masih ter-lunta2. Dia dikasih kantor dan modal oleh Hartati.

Dengan mundurnya SBY sebagai menkopolhukam, Partai Demokrat yang tadinya hanya diurus oleh Ani SBY dan Subur Budhisantoso pun mulai dilirik SBY. SBY semula tak yakin dan tak percaya dengan partai demokrat. Ga mau urus serius. Ketum PD Prof Subur sering ngeluh minimnya perhatian SBY pada PD.

Tapi Ani SBY selalu yakinkan Prof Subur: "wes Prof ga usah mikirin SBY. Ntar SBY urusan saya. Kita bangun aja PD baik2. Ntar Bapak juga ikut"

Saat itu yang banyak bantu pendanaan partai demokrat adalah Hartati & Ventje. Hartati akrab banget dengan SBY & Ani SBY. Ke-mana2 selalu ber-sama2. Ketika Hartati berhasil peroleh kredit haram 1.5 triliun dari Bank Mandiri dengan agunan tanah asset negara 33 ha di kemayoran, dia juga bantu PD. Diduga keras sebagian uang haram 1.5 Trilium dari bank mandiri itu masuk ke PD. Hanya 200 M yang digunakan untuk bangun kompleks PRJ. Selain diduga mengalir ke Partai Demokrat, uang haram 1.5 Triliun itu juga digunakan untuk take over 40% saham PT. Metropolitan Kencana. Jadi, bisa dikatakan, Hartati Mudaya Poo ini adalah pemegang saham mayoritas di Partai Demokrat. Owner PD. Posisinya pun sekarang Dewan Pembina.

Ketika SBY berkuasa jadi Presiden RI, Hartati Murdaya adalah Ratu Republik Indonesia. Semua proyek pemerintah & BUMN tak lepas dari tangannya. Pejabat2 tinggi, menteri, dirjen, kepala Lembaga, direksi BUMN dst..tidak ada yang berani sama Hartati. Melawan? Pecat! 

Hartati hanya tidak berkutik jika berhadapan dengan kepala daerah non Demokrat karena tangan kekuasaan SBY ga sampai kesana seperti Bupati Buol. Kini Hartati sudah jadi tersangka kasus Suap Buol. KPK akan segera tahan. Buruaaaan!! Ntar HMP kabur dan @KPK_RI tidak bisa kembangkan kasus lain.

Jika @KPK_RI kembangkan kasus korupsi HMP, rakyat RI pasti akan geger. Korupsinya di-mana2 sejak 15 tahun terakhir ini. SBY terancam jatuh! Puluhan bahkan ratusan pejabat tinggi republik ini bakal nyusul jadi tersangka bersama HMP. Ada juga kasus korupsi bea masuk 300 M. Kasus korupsi bea masuk film Impor 300 M itu sempat heboh di media massa. Trus hilang lenyap karena intervensi HMP. Dirjen BC dipecat!

Jika @KPK_RI serius mau usut kasus korupsi HMP yang jumlahnya berjibun dan kerugian negara puluhan triliun itu, DPR harus dukung @KPK_RI. DPR harus segera cairkan anggaran KPK untuk sewa atau beli gedung baru dan rekrut ratusan penyidik. Indonesia gonjang ganjing, istana gempa!

Saya cukupkan dulu tentang HMP. Ga boleh terlalu detail. Ntar KPK ga bisa bekerja dan istana/cikeas mencak2 sama saya hehehe..terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar