Sabtu, 21 Juli 2012

Sosok Fenomenal DI – Bagian 5

by tm2k


Eng ing eeng... saya kultwitkan kembali tentang sosok DI menteri BUMN yang fenomenal itu. Kali in tentang aksi2 kontroversialnya. Setelah DI diangkat jadi MenBUMN, DI mulai lakukan "gebrakan". Sayangnya gebrakan itu hanya semu, semata-mata untuk konsumsi berita tentang dirinya. Saya sudah sebutkan banyak "janji manis tapi kosong" dari DI. Juga banyak statement-statementnya yang "ngawur", namun berakibat merugikan pejabat lain. Contohnya adalah ketika DI yang terlanjur pidato dihadapan Gubernur se Sumatera, bahwa: " Saya sudah setujui dan perintah Jasa Marga, agar Jalan Tol Lintas Sumatera segera dibangun". Gubernur se-Sumatera senang. Namun, belakangan diketahui, ucapan DI itu hanya dusta. DI sebagai menteri BUMN TIDAK PUNYA kewenangan untuk setuju atau tidak setuju perihal pembangunan Jalan Tol. Itu kewenangan MenPU & Ka BPJT. Akibat "keputusan" DI yang salah "kamar" itu, gubernur se sumatera jadi kecewa. MenPU dan Ka BPJT jadi sasaran kemarahan para Gubernur tersebut.

DI tidak tahu atau pura2 tidak tahu bahwa wewenang keputusan pembangunan jalan tol itu bukan berada di Menteri BUMN? Sifat DI yang gemar berjanji manis dapat timbulkan bahaya, kerugian & citra jelek pada pihak lain, utamanya pejabat yang terkait. Lalu bagaimana kinerja DI di PLN yang SEBENARNYA?

Laba turun 10.4 T (2009) menjadi 10 T (2010) dan 7.1 T (2011) alias anjlok total. Subsidi APBN ke PLN juga meningkat tajam dari sebelum DI jadi Dirut. Subsidi APBN dari 35 T naik jadi 65 T dan terakhir 98 T. Naiknya subsidi APBN ini salah 1 sebab utamanya adalah dominannya penggunaan BBM pada pembangkit2 PLN. Ini adalah kegagalan DI. Ada 2 kegagalan utama DI sebagai Dirut PLN: Laba anjlok & subsidi APBN membengkak, tidak jadi sorotan publik karena tertutupi CITRA. Pemberitaan Kerugian UANG negara/rakyat puluhan triliun ( laba anjlok & subsidi melonjak) kalah dibandingkan dengan berita pencitraan DI. 

DI selalu membuat berita karena memang direncanakan secara sistematis. Kemana-mana dia bersama stafnya yang juga wartwan (Budi RH, Siti N, dll). Jika DI sedang tidak bersama stafnya / wartawan, DI juga bisa buat berita tentang dirinya sendiri yang seolah-olah dibuat oleh wartawan lain. 

Kembali ke BUMN. Selain tunjuk Megananda yang sangat korup itu, DI juga tunjuk Ismet H Putro sebagai Dirut RNI. Ismet ini ex wartawan Jawapos. Ismet dulu adalah redaktur kolom antikorupsi disalah satu media jawapos grup. Yang paling sering disoroti Ismet adalah korupsi PT RNI. Karena Ismet terus menerus soroti korupsi di RNI lalu dia diangkat jadi komisaris RNI dan kemudian diangkat DI jadi Dirut tanpa proses TPA. Selain Budi RH dan Ismet, DI juga angkat Solihin Hidayat mantan Pemred Jawapos sebagai Dewan Pengawas di Bulog. Apakah ini KKN? 

Tindakan DI sering langgar hukum dan aturan, menyebabkan IPO BUMN tertunda. Ternyata DI tak buat RUPS penggantian direksi. Pelanggaran2 hukum DI ini sempat akan diinterpelasi oleh DPR. Dinilai langgar 3 UU sekaligus. Saat itu SBY dan partai koalisi masih bela. Namun, manuver dan akrobat DI ini semakin lama semakin menjadi-jadi. Diluar batas dan hanya untungkan dirinya pribadi, bukan BUMN. Belum lagi sekarang marak rumors tentang percaloan dan suap menyuap di KemenBUMN yang dilakukan oleh staf2 khusus atau kerabat DI. 

Sebenarnya sangat mudah untuk menilai apakah DI itu sukses/berhasil sebagai menteri BUMN atau gagal. Sama seperti ketika jadi Dirut PLN. Penilaian kinerja itu jelas paramaternya. Ga bisa dibuat-buat dengan pencitraan di media2 atau janji2 dan harapan2 kosong belaka. Tugas dan tanggung jawab Menteri BUMN itu jelas. target2nya juga jelas. Semuanya bisa dinilai secara objektif dan transparan. Kemen BUMN jelas ukuran keberhasilannya: kontribusi pada APBN (laba, dividen, pajak), pertumbuhan ekonomi & peningkatan pelayanan. Jadi tidak ada hubungannya prestasi menteri BUMN dengan tidur di rumah petani, kunjungi pak raden, obrak abrik pintu tol swasta, masuk berita dst. Dan hal yang terpenting dari pejabat seperti Menteri BUMN adalah: loyalitasnya pada atasan, patuh dan jalan UU, setia pada bangsa/negara. Sebab itu, tindakan pembocoran rapat rahasia yang diduga dilakukan DI via staf jawapos (Fadil/Badi)  admin@ratu_adil itu FATAL. DI tidak boleh mempermalukan negara, presiden dan pemerintahan SBY serta langgar UU dengan membocorkan rapat istana yang bersifat rahasia. Agenda politik seorang menteri adalah sama dengan agenda Presiden. Harus mendukung sepenuhnya semua keputusan dan kebijakan Presiden. 

Mungkin DI sudah merasa tidak nyaman & tak bisa berbuat banyak sebagai Menteri BUMN karena sudah dapat beberapa kali peringatan dan peringatan terakhir. Sebaiknya DI undurkan diri saja. Jangan malah melakukan manuver2 dan genjot pencitraan palsu sambil mengharapkan dipecat oleh SBY. 

SBY sadar bahwa dia telah salah pilih DI sebagai Menteri BUMN. Tapi SBY tersandera. Jika SBY pecat DI, maka popularitas DI meroket. Sebaliknya jika DI dibiarkan terus begitu, kinerja pemerintahan SBY akan terganggu. BUMN2 tak diurus serius oleh DI. Negara rugi besar. 

Disisi lain, DI ga peduli. Dia terus memancing kegusaran SBY melalui akrobat2 politik, kampanye pencitraan diri, promosi program aneh2. lempar isu, wacana & janji2 yang populis. Perihal apakah dapat dipenuhi atau tidak? itu urusan nanti. Yang penting masuk berita, rakyat senang. 

DI sadar bahwa posisinya sebagai raja media dan orangnya dia Margiono sebagai ketua PWI dan kemampuan DI buat pencitraan adalah modal luar biasa. Sekarang publik harus simak baik2 & hati2. Bersikap kritis & bijaksana. Jika DI berbuat benar, dukung sepenuhnya. Jika salah, tinggalkan. Cukup sekian dulu. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Jumat, 20 Juli 2012

Analisa pengaruh kemenangan Jokowi nanti dalam pilgub DKI pada konstelasi politik nasional

by tm2k

Eng ing eeeng...saya mau sedikit kultwitkan pembicaraan saya dengan seorang senior saya yang analis senior di salah satu badan intelejen. Tadi sekitar jam 19.00 saya di telpon oleh senior tersebut dan tanya : "kamu sudah yakin jika Jokowi menang akan lebih baik bagi indonesia?"  Saya jawab dengan mantap : "Ya. Benar Pak". Senior itu balas tanya : "sudah dianalisa secara mendalam? Jangan hanya untuk Jakarta saja !" Saya kaget dapat pertanyaan senior itu. "Kenapa Pak? Apakah ada pengaruh kurang baik untuk Indonesia secara nasional?" tanya saya. Dia lalu jawab : "coba kamu fikirkan korelasi euforia kemenangan Jokowi nanti dengan sikap rakyat Indonesia pada regim SBY secara nasional ya, coba deh kamu fikirkan baik2 ya..nanti kita diskusikan jika kamu sudah siap". "wah..ini PR besar" kata saya dalam hati

Saya belum kaji dan analisa pengaruh kemenangan Jokowi nanti dalam pilgub DKI pada konstelasi politik nasional. Saya masih fokus pada Jakarta saja.  Bagi saya, kemenangan Jokowi bawa banyak makna. Diantaranya : kemenangan Jokowi adalah refleksi kemenangan rakyat atas penguasa (Foke). Kemenangan Jokowi juga adalah kemenangan hati nurani dan akal sehat melawan uang, intimidasi, kekuasaan dan birokrasi. Kemenangan Jokowi adalah kemenangan "desa" melawan "kota". David vs Goliath. Kebaikan kalahkan kejahatan dst..dst.. Kemenangan Jokowi (nantinya) akan bawa pengaruh nyata pada konstelasi politik nasional. Walikota dari kota kecil bisa jadi Gubernur  Ibukota RI. Jokowi si Walikota ndeso dari Solo yang berpenduduk hanya 550 ribu bisa jadi Gubernur Kota yang berpenduduk 10 juta jiwa. Menang telak lagi!

Bagi saya tidak terlalu terlalu berpengaruh adanya figur Prabowo, Megawati atau partai PDIP dan Gerindra di belakang Jokowi misalnya. Toh sama saja kok. Fauzi Bowo juga dibelakangnya ada SBY, Demokrat, tokoh2 besar dan partai2 lain. Sami mawon. Semua tergantung figur. Pemenang Pilgub atau pilpres lebih dominan ditentukan sosok figur yang diajukan atau diusung. Partai2 hanya sebagai syarat formal pencalonan. "mesin partai", kader dan jaringannya sudah terbukti tidak begitu efektif meski masih ada pengaruhnya, namun tidak terlalu dominan. Rakyat pemilih lebih menilai figur Cagub atau pilpres dalam menentukan pilihan,  partai2 & tokoh2 pendukung hanya seperti "backing vocal". Pemilih tidak terlalu pedulikan atau perhatikan siapa yang mendukung atau partai mana yang mengusung figur calon tersebut. Rakyat sudah cerdas! Namun tentu tetap saja ada pengaruhnya bagi para tokoh dan partai yang menjadi pendukung calon tertentu itu. Sebagai ujian pengaruh mereka.

Seperti pilgub DKI misalnya. Jika Foke kalah, sudah dapat dipastikan Demokrat akan merasa pamornya mulai surut. SBY cs sudah kehilangan pesona. Sebaliknya PDIP dan Gerindra merasa ini sebagai batu loncatan untuk raih suara lebih besar pada pemilu 2014. Prabowo akan semakin pede. Jumlah Pemilih Jakarta meski tak sampai 5% dari total pemilih Indonesia, dapat dijadikan barometer pada pemilu/pilpres 2014 nanti. Setidaknya, hasil pilgub DKI akan dijadikan "jualan" bagi partai2 yang calonnya keluar jadi pemenang dan jadi trend topik di media2. Dan jika akhirnya, PDIP & Gerindra meraih suara besar pada pemilu 2014 serta Prabowo nantinya bisa menang pada pilpres, kenapa rupanya? Bukankan suara rakyat adalah suara Tuhan? Toh selama 8 tahun terakhir ini PD dan SBY gagal wujudkan kesejahteraan rakyat hehehe

Kamis, 19 Juli 2012

Sosok Fenomenal DI - Bagian 4

by tm2k

Eeng ing eeeng..kita lanjutkan pembahasan tentang @iskan_dahlan MenBUMN yang akhir2 ini dituding lalaikan kewajibannya & hanya pencitraan melulu. Menteri BUMN @iskan_dahlan ketika ditunjuk sebagai menteri oleh SBY mendapatkan respon positif dan pengharapan yang tinggi dari rakyat. Resufle kabinet yang dilakukan oleh SBY dianggap sejumlah kalangan bernilai minus kecuali posisi menBUMN yang dijabat @iskan_dahlan. Publik awalnya puji prestasi @iskan_dahlan selama jadi Dirut PLN. Dianggap sukses karena mengurangi pemadaman & peningkatan pelayanan. Belakangan diketahui PLN semasa jaman @iskan_dahlan telah melakukan banyak penyimpangan utamanya terkait penyelesaian masalah pemadaman. Audit terhadap PLN menyimpulkan bahwa @iskan_dahlan sebagai Dirut merugikan negara hampir 100 Triliun akibat prinsip at all cost untuk solusi PLN. Audit juga menemukan bahwa PLN telah membeli listrik dari pembangkit2 swasta utamanya PLTU dengan harga di atas kewajaran. Juga ditemukan banyak kasus kolusi dalam proyek2 PLN dan tender pengadaan batubara untuk PLTU2 yang melibatkan keluarga Cikeas & Hartati Murdaya. Singkatnya : Prestasi PLN dibawah kepemimpinan Dahlan Iskan ternyata bersifat semu. Mulus diluar, bobrok didalam. Rakyat tertipu.

Mengutip pernyataan Menkeu dan DPR, PLN dimasa DI sangat tidak efisien atau sangat boros utamanya dalam penyewaan genset2. Atau seperti pernyataan Komisi VII : Jika subsidi PLN akhirnya membengkak 100 triliun dari yang dianggarkan, tak ada gunanya DI.

Sekarang kasus penggelembungan subsidi PLN yang bertambah 100 Triliun itu menjadi temuan dan terus diusut prosedur dan kelayakannya. Diluar prestasi @iskan_dahlan yang ternyata "bodong" sebagai Dirut PLN, DPR juga menyorot PLTU Embalut Kaltim yang ex milik DI. Sebelum jadi Dirut PLN, @iskan_dahlan adalah dirut PT. Cahaya Fajar Kaltim yang operasikan PLTU Embalut itu sebelum kemudian dijual DI. PLTU Embalut itu sejak awal operasinya sampai saat ini masih terus merugi. Ditemukan juga ada indikasi mark up investasi PLTU nya. Dugaan mark up itu sempat diusut polisi/jaksa tapi entah kenapa sekarang dipetieskan. Mark up itu rugikan negara karena terkait harga beli listrik PLN. Harga beli listrik oleh PLN dari PLTU Embalut ini tergolong tinggi dan tidak wajar yakni sekitar US$ 8.5 sen atau Rp. 760 / kwh. Bandingkan dengan harga beli listrik PLN dari PLTU Paiton yang hanya US$ 3.5 sen atau Rp. 315/kwh. Kok bisa terjadi? Berapa PLN/Negara rugi?

Selain harga beli PLN yang tak wajar di PLTU Embalut yang potensi merugikan PLN/Negara, PLTU Embalut ini sekarang sering rusak. Kerusakan PLTU itu disebabkan kualitas mesin & suku cadang serta kelalaian/minimnya perawatan. Akibatnya : Kaltim sering kena pemadaman. Meski PLN dan rakyat dirugikan akibat kualitas PLTU Embalut dan tingginya harga jual listriknya ke PLN, Dahlan iskan sudah kantongi laba. DI sudah kantongi uang hasil penjualan sahamnya 60% di PT. CFK yang di-sebut2 saham itu dibeli Hartati Murdaya Poo. Meski diketahui kualitas PLTU Embalut rendah. PLN sekarang malah menyetujui expansi PLTU Embalut II dengan harga beli listrik yang tinggi juga.
Kembali ke DI sebagai MenBUMN (Kasus korupsi PLTU Embalut biar hukum yang menyelesaikannya nanti). Mari kita simak kinerja DI.

Sebagai MenBUMN @iskan_dahlan memang populer dan berhasil curi simpati publik. Banyak gagasan dan janjinya yang menyenangkan publik. Apalagi @iskan_dahlan selalu jadi news maker dan gencar melakukan pencitraan via media. DI adalah menteri yang paling banyak diliput. Bahkan ada media2 tertentu yang setiap hari menurunkan berita tentang @iskan_dahlan dan aktivitasnya. Dia juga gemar tampil di TV show. Selama 7 bulan menjabat menBUMN, sudah ratusan berita tentang dirinya & puluhan kali tampil di TV. Sayangnya 90% pemberitaan tidak terkait BUMN. Pemberitaan luas dan penampilan DI di media massa termasuk TV 90% terkait dengan ekploitasi sosok pribadinya yang dikesankan positif. Sedangkan 10% sisanya adalah pemberitaan atau liputan mengenai "rencana, ide, gagasan, janji dsj" seputar BUMN2 yang dia tangani. 

Sayangnya dari 10% publikasi gencar terkait "rencana, ide, gagasan, janji" tersebut hampir semuanya belum ada yang terrealisir. Bagaimana dengan kebijakan?

Kebijakan2 yang dibuat @iskan_dahlan selama jadi MenBUMN banyak yang kontraproduktif bahkan ada yang langgar hukum/aturan. Contoh : kebijakan DI yang delegasikan kewenangannya kepada Dirut BUMN untuk pengangkatan direksi BUMN itu langgar hukum. DI tidak tahu bahwa sebagian besar kewenangan yang dimiliki MenBUMN itu bukanlah kewenangan mutlak yang bisa didelegasikan. Akibatnya DPR meradang, Menteri2 lain protes, Istana dan SBY marah besar. Dahlan kena peringatan sampai akhirnya dapat peringatan terakhir.

Contoh Kebijakan DI lainnya yang menghebohkan dan langgar aturan adalah pengangkatan Megananda Daryono sebagai Dirut PTPN III. DI sudah umumkan bahwa Megananda yang pensiunan deputi industri primer MenBUMN jadi dirut PTPN III yang juga dinyatakan sebagai Holding. Pengumuman DI ini bikin SBY dan Menteri2 lain kaget. Perpres penetapan PTPN III sebagai Holding BUMN Perkebunan belum dibahas. Dan jika Perpres tersebut akhirnya terbit, maka pengangkatan direksinya harus melalui TPA yang diketuai Presiden sesuai Inpres No. 9/2005. Kekacauan lain yang dibuat DI sebagai menBUMN adalah melaksanakan pelantikan direksi BUMN tanpa mekanisme RUPS sebelumnya. Akibatnya, banyak protes, gugatan & keluhan baik dari direksi BUMN, internal kemenBUMN, DPR bahkan Presiden. DI dinilai langgar hukum.

Kasus lainnya adalah pengangkatan teman dekatnya yang eks wartawan Ismet H Putro jadi dirut PT RNI yang juga langgar hukum dan sarat KKN. Setelah sekian banyak pelanggaran apalagi puncaknya ketika DI lakukan penggantian direksi Pertamina tanpa persetujuan Presiden. Gawatnya lagi direksi lama diganti dengan direksi baru yang sebelumnya adalah pejabat yang bermasalah dan status tersangka korupsi di mabes. Hanung dan Krisna, 2 direksi baru Pertamina yang dilantik DI terjerat kasus korupsi impor minyak Zatapi & 5 kali tak lulus skrining BIN. Akhirnya jatuh peringatan terakhir pada DI. Dia dinilai sembrono, ga ngerti aturan, ga paham TUPOKSI menBUMN. Paraah.

Ketidakpahaman DI atas TUPOKSI dia sebagai Menteri BUMN dan Tupoksi kementerian BUMN itu sendiri membuat KemBUMN menjadi kacau. Contoh nyata ketidakpahaman DI pada tupoksinya atau tugas & tanggung jawabnya membuat dia tak tahu prioritas dan BUMN2 jadi hancur. Aktivitas2 se-hari2 DI sebagian besar tidak bersentuhan atau terkait kepentingan BUMN. Turun ke pasar, ke kampung2, dst..dst. Terakhir yang menggelikan adalah promosi mobil listrik yang dilakukan DI. Itu bukan tugas dan tanggung jawabnya. Ga ada hubungan dengan BUMN. 

Promosi mobil listrik lebih pas dilakukan menteri perindustrian atau perdagangan atau menristek, bukan MenBUMN. Akibatnya waktu DI terbuang. DI lebih banyak lakukan "aktivitas populer" ketimbang menyusun dan mengambil kebijakan terhadap bisnis dan masa depan BUMN2. Kesimpulan yang didapat adalah DI lebih banyak tebar pesona dan cari popularitas yang memang dilakukan dirinya dan timnya. Pencitraan, tebar pesona dan manuver2 DI dilakukan secara sistematis, terencana dan punya tujuan tertentu. 

Penampilan DI di media2 termasuk TV jarang sekali bahas masa depan dan kebijakan tentang BUMN. Lebih banyak untuk citra pribadi. Terakhir DI show off tentang sepatu dan peluncuran bukunya. Hampir semua terkait pencitraan diri. Dia manfaatkan jabatannya. Sebagaian masyarakat yang kritis sudah muncul kesimpulan bahwa DI manfaatkan jabatan dan fasiltas menterinya untuk kepentingan pribadi. Apalagi sebagaian masyarakat tidak mudah terlena dan lupa dengan janji2 muluk yang dilontarkan DI setiap saat. Semua ternyata bohong. Dikalangan internal kemBUMN sendiri, DI dikenal sebagai menteri yang utamakan program publisitas pribadinya ketimbang kinerja BUMN. 

Pengelolaan PKBL Dana BUMN2 yang sangat besar itu juga ditujukan untuk mengangkat popularitas dan citra pribadi DI. Dari sisi kebijakan dan strategi, belum ada satupun yang diterbitkan DI yang terwujud atau berhasil. Malah dia tunjuk warga india sebagai penasihat BUMN. Orang tersebut bukannya memberikan saran dibidang keuangan, tapi malah jualan produk investasi. Yang jadi incarannya adalah dana investasi seluruh BUMN yang bernilai ratusan triliun tersebut. Ini berbahaya. Apa motif DI? Suap?

Pelanggaran2 yg dilakukan DI yang begitu banyak hanya dalam waktu 7 bulan sebagai Menteri BUMN, mengakibatkan DI kena vonis SBY. DI tidak lagi diperkenankan tunjuk diri direksi BUMN dan buat kebijakan tanpa koordinasi dengan menko dan menteri terkait. 

SBY sendiri menilai bahwa DI sudah terlalu banyak buat kesalahan dan meninggalkan "bom waktu" untuk pemerintahan SBY. Hukuman dari SBY kepada DI memang membuat sebagaian kewenangan DI terpangkas. Kondisi ini dimanfaatkan DI untuk manuver. Manuver DI semakin men-jadi2. Tugas dan tanggung jawab urus BUMN diserahkan pada wamen dan deputi2. DI terus lakukan pencitraan. Motivasi dan tujuan DI untuk terus genjot popularitas dan simpati publik sangat jelas. Dia tahu cepat atau lambat akan dicopot SBY. Saat pemecatan itu tiba, DI berharap dukungan publik akan semakin besar dengan pemunculan kesan bahwa dia terzalimi SBY. Semua ini tak terlepas dari kepentingan politik dan pribadi DI menuju 2014. "Pintu ke RI-1 ga perlu di-gedor2" ujar DI.

Sosok luar DI yang terlihat publik bukanlah sosok DI yang sebenarnya. "lugu, jujur, sederhana, merakyat, dst dst..adalah komoditi. Sebagian yang ditampilkan DI ke publik adalah "komoditi politik" bukan real sebagaimana sosok pribadi sebenarnya apalagi kinerjanya. DI bukan sosok yang jujur seperti yang ditangkap kesannya oleh publik. Dia pernah terlibat kasus penggelapan dana bencana, suap LSM untuk tutup mulut dan agar tidak bongkar penggelapannya tersebut. Kasus mark up dana korupsi di PLTU Embalut dan perihal intergitasnya.

DI tidak pernah jujur dengan jumlah istrinya, hobinya terhadap wanita, konflik di Jawa Pos Grup utamanya antara anak dan istri keduanya. DI juga halalkan segala cara untuk pencitraan dirinya. Overacting ngamuk2 di jalan tol & kena batunya karena ngamuk di tol nonBUMN. Terbongkarnya rekayasa berita yang dibuat sendiri tapi se-olah2 hasil liputan wartawan, pembocoran rapat di istana melalui akun stafnya. Dan sekian banyak starategi dan trik2 pencitraan yang dilakukan DI yang dinilai tidak etis, langgar hukum dan menipu publik. Semua itu belum termasuk janji2 manis DI yang sebenarnya hanya untuk konsumsi media & raih simpati. Terakhir tentang usul cuti 2 tahun.

Bagi DI, dia tak peduli apakah ide, janji dan rencananya berhasil atau tidak. Yang penting dia lontarkan dulu & diteriakan media. Kultwit2 saya sebelumnya sudah membuktikan banyak janji2 dan harapan palsu yang dilontarkan DI. Rakyat senang. Realisasi? Ga ada. Rakyat indonesia mudah lupa dan senang dengan janji dan harapan kosong. Ini diketahui persis oleh DI. Tim khususnya yang kerjakan. Tim khusus publikasi dan medianya yang bekerja untuk memastikan DI setiap hari masuk berita. Semua sisi positif DI dieksplorasi. Sisi gelap atau sifat2 buruk DI di-tutup2in. Di Surabaya dan Jawa Timur, DI sudah tekenal sebagai orang licik & raja kaspo/tipu. Itu sebabnya DI tidak populer di Surabaya atau Jawa timur. Sebagian besar rakyat disana tau persis sifat & karakter buruk DI. Mau info lebih akurat tanya sama rekan2 bisnis atau karyawan DI. Mayoritas pernah ditipu atau dikhianati DI. Keluarga Eric Samola sudah merasakan bagaimana DI mengkhianati dan menikam dari belakang padahal mereka bantu DI takeover Jawapos. Atau keluarga Tuty Azis yang juga ditipu mentah2 oleh DI dan kemudian merebut surat kabar keluarga mereka. Juga info ayah angkatnya. Coba tanya Pak Jamhari dan keluarganya. Mereka yang bantu biaya kuliah DI tapi DI lupakan mereka. Tak pernah sekalipun sowan. Sifat DI yang se-olah2 gemar menolong itu adalah sifat palsu. Semua itu hanya untuk konsumsi media dan publik. Tanya deh ke teman2nya. Sekarang nasib DI hanya tegantung Chairul Tanjung dan SBY.

CT dulu yang rekomendasikan DI jadi menteri. Itu jatah/kompensasi untuk CT. Siapapun yang jadi menteri BUMN harus berdasarkan endorsement dari CT ke SBY. Ini sudah kesepakatan SBY-CT sebagai balas jasa dana kampanye. CT sendiri menempatkan orang kepercayaannya Abdul Azis (eka dirut Para Finance) sebagai staf khusus di KemenBUMN. Untuk amankan bisnis2 CT. Abdul Azis sebagai staf khusus menBUMN sejak jaman Mustafa Abubakar adalah pejabat yang mengendalikan BUMN2. DI hanya "jongos" CT. Sebagai balas jasa CT atas loyalitas DI, CT bantu promosi pencitraan DI via media2nya terutama Media Detik Grup. Akhirnya, munculah DI dalam setiap berita detik grup dan seluruh jaringan media jawapos (185 koran, 54 TV lokal dst). Inti dari kultwit sesi ini adalah : publik harus hati2 dengan strategi pencitraan palsu yang dikampanyekan sangat gencar oleh DI. Publik harus bersikap hati2, kritis, cerdas dan cermat melihat sosok DI. Cukup sekian dulu. Terima kasih & semoga bermanfaat.


Rabu, 18 Juli 2012

Dugaan kasus korupsi di PT. PJU - Bagian 2

by tm2k

Sebagaimana dibahas dikultwit sebelumnya Petrogas Jatim Utama atau PJU adalah BUMD sektor migas yang tak dapatkan permodalan 82.5 M dari APBD. Sejak didirikan PJU ini tak pernah untung alias merugi terus. Namun anehnya pada tahun 2008, 09, 10 dan 11 PJU bisa setor dividen pada Pemprov. Di kultwit sesi 1 sudah dijelaskan bhw PJU menjalin kerjasama dengan PT. Gate Hope Indonesia (GHI) untuk bisnis batubara. GHI pake uang PJU. GHI selanjutnya kerjasama pula dengan PT. Maxima Citra Nusantara (MCN) untuk dapatkan kuota pasokan batubara yang lebih besar. Mereka memasok batubara ke PLTU Paiton. Sedangkan batubaranya mereka beli atau dapatkan dari PT. Dibies Energindo. Kemudian kita ketahui bahwa dirut GHI Suryanto dibujuk oleh Dirut Dibies Daniel Widjaja untuk bisnis investasi Emas yang ternyata merugi. Sialnya uang yang dipakai Suryanto untuk bisnis investasi emas itu sebesar 20 Milyar adalah uang perusahaan yang notabene milik PJU /BUMD. Total uang BUMD PJU yang terbenam di GHI (Suryanto) semuanya berjumlah 30 Milyar. Sampai saat ini tidak bisa dikembalikan. Negara rugi.

Suryanto atas desakan PJU , telah laporkan Daniel Widjaya dan oknum yang mengaku Brigjen IS dari Bais ke Polda Metrojaya. Dari pemeriksaan Polda, diketahui ternyata IBrahim Saleh bukanlah berpangkat brigjen aktif melainkan seorg letkol purnawirawan. PJU benar2 telah ditipu GHI/Suryanto yang berbisnis dengan PT. Dibies/Daniel. Dibies ini ternyata bukan pemasok batubara yang kredibel tapi abal2. Semua pihak yang terlibat dalam kasus yang merugikan uang negara ini sudah diperiksa oleh Ditreskrimsus Polda Metro namun belum tuntas. Disinyalir ada pihak2 tertentu yang mau petieskan kasus korupsi 30 Milyar ini terutama terkait kepentingan Gub Jatim Soekarwo & pilpres. Bagaimana pun juga kasus korupsi ini akan ikut melibatkan Gub Jatim sebagai penanggungjawab penggunaan uang APBD pada permodalan BUMD PJU. Sedangkan Soekarwo sendiri di-sebut2 akan maju sebagai Capres atau cawapres pada pilpres 2014 yad.

Audit investigasi pada PJU bisa jadi temuan. Bukan hanya korupsi 30 M saja nanti yang akan terbongkar, tapi juga keanehan2 laporan keuangan PJU, praktek suap ke pejabat2 Pemprov dll. Jika kasus korupsi 30 M di PJU ini dibekukan, maka praktek2 korupsi dan suap lainnya yang dilakukan PJU akan terkubur se-lama2nya. Jika itu terjadi, maka kembali lagi hukum dilecehkan. Pelaku2 korupsi bebas berkeliaran. Rakyat dan negara yang jadi korban. Cukup sekian dulu. Mari kita pantau, kawal dan monitor perkembangan penyidikan kasus korupsi PJU ini dengan seksama. Terima kasih

Sosok Fenomenal Dahlan Iskan - Bagian 3

by tm2k

Eng ing eeeng..saya pernah kultwit bahas tentang kehebatan akun @ratu_adil. Bagaimana dia bisa tahu dan bocorkan hasil rapat istana terkait Petral? Tanggal 15 Mei 2012, tidak sampai 18 jam setelah rapat rahasia Presiden, 5 menteri dan dirut Pertamina, @ratu_adil bisa bocorkan ke publik. Rapat mendadak dan rahasia di istana itu sebenarnya khusus membahas 3 hal : isu miring seputar pengangkatan direksi Pertamina, isu tentang rencana pengalihan impor BBM RI dari Petral dan isu2 korupsi di Pertamina dan Petral yang dilontarkan akun @TrioMacan2000.

Khusus tentang info korupsi yang dituduhkan @TrioMacan2000, sebelumnya Presiden SBY sudah perintahkan staf khusus istana untuk print twit2 TM2000. Disisi lain, Presiden juga sudah menerima laporan dugaan korupsi itu dari satu lembaga intelejen negara. SBY cukup info untuk bahas di rapat. Makanya sangat mengejutkan SBY dan istana ketika rapat rahasia itu bisa bocor ke publik melalui twit2 @ratu_adil . SBY marah besar. Menteri2 yang hadir dalam rapat rahasia itu saling curiga dan jadi sasaran kemarahan Presiden. Siapa yang membocorkan? Kenapa berani? Motifnya?

SBY sempat curigai Jero Watjik yang bocorkan rapat rahasia itu dengan laporkan hasil rapat ke Hatta Rajasa (yang saat itu berhalangan hadir). Sebab itu ketika hari Sabtu saat SBY ketemu Hatta Rajasa, SBY tanya pada Hatta apakah dia bocorkan rapat penting itu. Hatta kaget! Hatta bantah keras dan katakan dia tidak pernah bocorkan rapat rahasia itu dan rapat2 lain yang mana pun. SBY percaya. Hatta ga mungkin bohong.

Lalu SBY tugaskan lembaga intelejen untuk cari tahu siapa sesungguhnya yang jadi pembocor rapat rahasia itu. Sebelum lembaga intelejen bekerja dan dapat hasilnya, akun @TrioMacan2000 sempat dituduh sebagai pembocor dan berkomplot dengan @ratu_adil. Akibatnya admin @TrioMacan2000 sempat "diculik" staf istana dan "diinterogasi" terkait kebocoran rahasia negara itu. Hasilnya: CLEAR. Saya bisa buktikan bahwa saya tidak ada hubungan dengan @ratu_adil . Saya juga bisa buktikan bahwa saya hanya meretwit kembali twit2 @ratu_adil. Namun, kegusaran SBY tidak berlangsung lama. Lembaga intelejen sudah beri laporan ke Presiden tentang siapa itu admin @ratu_adil sang pembocor. Selain menyampaikan data2 tentang admin @ratu_adil ke Presiden, juga disampaikan analisa tentang motif dan tujuan pembocorannya.

Tadi malam saya dapat bocoran tentang hasil laporan ke Presiden tersebut. Saya fikir ada baiknya publik tahu melalui twitland sebagai pencerahan. Dari hasil laporan lembaga intelejen ke Presiden tersebut disebutkan bahwa admin @ratu_adil adalah orang dekat @iskan_dahlan sendiri. Saya menduga orang yang dimaksud adalah salah seorang penulis naskah tulisan @iskan_dahlan yang sering dimuat di media massa. Disebutkan ada beberapa motif @iskan_dahlan membocorkan rapat istana yang sangat rahasia ke publik. Diantaranya: memojokan SBY, selain memojokan SBY, juga untuk menghantam menteri2 lain, menaikan citra Dahlan Iskan sekaligus jadi bumper agar dia tidak dipecat SBY. Selain bocorkan rapat istana itu, @iskan_dahlan melalui orang2 dekatnya juga meniupkan isu rencana pengunduran dirinya dari kabinet. Isu itu ditiupkan dengan kesan dan giring opini publik bahwa @iskan_dahlan sudah siap mundur namun BATAL karena dicegah oleh orang2 dekatnya.

Dalam rapat rahasia SBY, menteri2 dan dirut Pertamina itu, diumbar kemarahan SBY yang merasa dirinya telah dilecehkan @iskan_dahlan. Teguran SBY ke @iskan_dahlan : " kenapa saya dianggap seolah2 tidak ada?" itu terkait dengan penunjukan direksi Pertamina oleh menBUMN. Sebelumnya, SBY juga menerima keluhan dari MenESDM Jero Watjik tentang kelancangan @iskan_dahlan yang angkat direksi Pertamina tanpa konsultasi. Bahkan pengangkatan direksi Pertamina oleh @iskan_dahlan dan juga direksi2 BUMN strategis lainnya juga telah langgar inpres No. 9/2005. Selain Pertamina, sebelumnya @iskan_dahlan juga angkat direksi BUMN2 strategis lainnya seperti PTPN III (rencana holding BUMN Perkebunan). Juga pengangkatan Dirut PT. RNI yang juga langgar inpres No. 9/2005. Inpres ini mengharuskan direksi BUMN2 strategis harus lolos TPA dulu.

TPA atau Tim Penilai Akhir adalah lembaga yang menilai apakah seseorang layak jabat posisi eselon I dan dirut BUMN2 startegis/besar. TPA ini diketuai oleh Presiden, wakil ketua Wapres, sekretaris mensesneg dengan anggota2 menteri terkait dan Ka BIN. menBUMN @iskan_dahlan selalu abaikan TPA dan langgar Inpres. Termasuk pengangkatan direksi Telkom dan PGN (perusahaan gas negara). Sikap Dahlan Iskan yang tabrak aturan itu memang sudah dapat teguran keras dan jadi peringatan terakhir dari Presiden ke @iskan_dahlan. Oh ya Presiden juga sdah tahu tentang accident pelemparan kursi di jalan tol beberapa waktu yang lalu yang ternyata @iskan_dahlan sendiri yang menulis.

Insinden pelemparan kursi jalan tol dulu yang sempat menghebohkan itu, ditulis sendiri beritanya oleh @iskan_dahlan & dikirim ke humas BUMN. Kemudian oleh humas BUMN disebarluaskan dan dikesankan se-olah2 ada wartawan yang kebetulan meliput kejadian tersebut. Pencitraan??

Dahlan Iskan memang jagonya pencitraan. Dia juga ngomong ke orang2 terdekatnya: Pencitraan itu No. 1. Jika citra bagus, bisa buat apa saja. Dengan jaringan media luar biasa besar dan sekarang juga didukung oleh Chairul Tandjung melalui media Detik grup, DIS selalu jadi newsmaker. DIS jadi menteri BUMN karena rekomedasi dan permintaan Chairul Tanjung yang memang punya kesepakatan dengan SBY bahwa CT berhak endors MenBUMN. Coba perhatikan baik2, setiap saat http://t.co/UsbXF0Kc selalu muat berita tentang @iskan_dahlan. Mulai dari penonjolan sisi humanisme, sampai kepada laporan2 "kinerjanya" yang masih sebatas janji2 muluk & angin sorga. BUMN2 yang ada sejatinya malah ga pernah diurus oleh DIS.

Sekarang ada lagi kebijakan @iskan_dahlan yang cukup menghebohkan. Dia tunjuk orang India untuk jadi penasihat keuangan dan investasi di BUMN2. Penunjukan itu melanggar aturan dan dimulai diketahui bahwa penasihat keuangan BUMN asal India itu bermaksud "jualan" produk investasi. Banyak pihak yang khawatir, pengangkatan orang India itu bertujuan keruk uang investasu BUMN2 kita yang jumlahnya ratusan triliun.

Patut disimak publik juga tentang peran Abdul Azis staf khusus MenBUMN @iskan_dahlan . Sekarang seperti menBUMN bayangan. Azis titipan CT. Aziz adalah mantan dirut PT. Para Finance salah 1 perusahaan Chairul Tanjung. Dulu @iskan_dahlan pernah bilang dia ga butuh staf khusus. Penolakan tegas @iskan_dahlan terhadap kehadiran staf khusus menteri sempat dimuat di berbagai media. Publik pun simpati padanya. Namun, kenyataannya? DIS tetap pakai staf khusus utamanya Azis untuk akomodasi kepentingan2 Chairul Tanjung sang Majikan Dahlan Iskan. Tak cukup disitu, @iskan_dahlan juga bawa orang2nya dari Jawapos Grup ke KemenBUMN yang bertindak malah lebih parah daripada staf khusus2.

Setelah @iskan_dahlan beberapa kali off side, kena peringatan keras dan akhirnya peringatan terakhir oleh Presiden, sekarang dia "lepas tangan". Sekarang @iskan_dahlan tidak mau terlalu cawe2 urus BUMN dan tunjuk direksi BUMN. Dia utamakan sisi publikasi dan pencitraan diri saja. Akibatnya, wamen BUMN M. Yasin yang banyak berperan dalam penunjukan direksi BUMN, loby2 dan terima setoran2 suap dari para kandidat. Sementara pejabat2 dan staf2 KemBUMN lainnya ambil posisi netral dan wait n see melihat kondisi kemenBUMN yang semakin ga menentu itu. Semua pejabat2/staf kemenBUMN sudah memprediksi bahwa pergantian @iskan_dahlan sebagai menteriBUMN hanya tunggu waktu saja. Pasti terjadi. DIS sendiri sudah paham sekali kemungkinan itu dan membuatnya semakin nekad bermanuver untuk naikan citra dan popularitasnya di mata publik. Publik yang awam dan tidak tahu kondisi sebenarnya, agenda tersebunyi @iskan_dahlan dan permainan politik menuju 2014, mudah terperdaya.

Dengan dukungan 185 koran/surat kabar, 54 TV lokal, sejumlah media online & juga http://t.co/NncaoRLb & Trans TV dll, Opini bisa dibentuk. Untunglah ada socmed yang gratis dan tidak bisa di dikte. Meski sungguh perjuangan luar biasa berat bagi socmed untuk bisa melawan media2 itu. Namun, prinsipnya adalah : sampaikan kebenaran meski itu pahit. Meski harus melawan mainstream/arus opini utama demi pencerahan publik. Berhasil atau tidak, biarlah Allah yang menentukan. Yang penting rakyat harus tahu bahwa ada "sesuatu" dibalik pencitraan DIS yang by desain itu. Semakin lama semakin banyak orang2 yang kenal persis tentang sifat & karakter @iskan_dahlan mulai bicara. Memberikan fakta yang sesungguhnya. Kebohongan selalu ditutupi dengan kebohongan lainnya. Terus begitu sampai publik tahu dan sadar telah dibohongi. Sekian dan terima kasih.

Senin, 16 Juli 2012

Dugaan Kasus Korupsi HMP - Bagian 3

by TM2K

Kemaren PRJ sudah ditutup. Jumlah pengunjung capai 4.5 juta, transaksi capai 4 triliun. Sungguh prestasi yang bagus. Apa yang didapat DKI? Dengan jumlah pengunjung 4.5 juta dikalikan Rp. 25.000 /orang, pendapatan tiket = Rp. 112,5 M, plus fee transaksi asumsi 5% saja = 200 M. Plus pendapatan sewa konsesi 2.500 tenant selama 30 hari asumsikan 100 M dan pendapatan iklan 100 M, total pendapatan PRJ Rp. 412.M. Kita asumsikan saja semua pajak dan biaya operasional PRJ 50% sehingga total untung bersih PRJ tahun ini 206 M. Dividen untuk DKI berapa?

Sebagai pemilik PRJ, pemrov DKI punya saham 13% (yang ga jelas cara/dasar perhitungannya), artinya Kas DKI bertambah Rp. 26.8 M dari PRJ ini. Tapi faktanya, sejak PRJ dikelola oleh JIEC / Sri Hartati Murdaya Poo, tidak ada "serupiahpun" dividen PRJ masuk ke kas Pemprov DKI. Alasannya JIEC sebagai pelaksana PRJ masih merugi karena utang besar dan biaya bunga serta adanya "re-investasi". Semua itu BOHONG !

Rakyat DKI, Pemprov dan seluruh rakyat Indonesia DITIPU oleh seorang konglomerat yang bernama Siti Hartati Murdaya Poo (SHMP)! Seorang mantan kadispenda DKI cerita banyak kepada saya bagaimana SHMP ini sangat berkuasa dan bisa ingkari kewajibannya atas dividen ini. Foke bahkan SBY sebagai presiden pun tak berkutik dihadapan SHMP karena SBY banyak utang budi dan terima bantuan uang dari SHMP! SBY banyak utang budi & terima bantuan SHMP utamanya sejak SBY mau calonkan diri jadi Presiden tahun 2004 yang lalu. SBY ga punya uang. SBY yang butuh dana besar untuk partainya & hadapi pemilu/pilpres 2004 terpaksa terima bantuan dari SHMP yang diduga uang haram. Uang bantuan SHMP pada SBY/ PD untuk pilpres/pemilu 2004 diduga sebagaian besar berasal dari hasil korupsi: kredit haram Bank Mandiri. Bahkan kredit haram Bank Mandiri sebesar 1.5 triliun itu menggunakan tanah negara 33 ha di Kemayoran sebagai agunan kreditnya. Kenapa tanah negara bisa jadi agun kredit untuk kepentingan pribadi dan politik? Ini yang harus diusut oleh @KPK_RI dan @KEJAGUNG_RI

Persetujuan kredit haram dengan agunan tanah negara itu bisa lolos di Bank Mandiri tahun 2003/04 tak lepas dari peranan Menkeu Budiono. Pejabat lain yang diduga terlibat: Menseskab Bambang Kesowo, Dirut Mandiri ECW Neloe, Gub DKI Sutiyoso, Sekprov Fauzi Bowo. Kredit haram 1.5 triliun beragunkan tanah negara 33 ha itu, digunakan SHMP untuk pribadi: takeover 40% saham Ciputra di PT. MK

MK (Metropolitan Kencana) adalah perusahaan propety yang kuasai/ kelola kawasan elit: pondok indah, gedung metropolitan dll. Semua property dilingkungan MK yang punya karyawan lebih 3000 orang itu saat ini juga tercatat tidak penuhi kewajiban fasum dan fasos. Dari uang rampokannya di Bank Mandiri tahun 2004 itu, SHMP menyuap ke-mana2 untuk lancarkan usahanya dan sumbang partai serta capres.
SBY jadi Presiden RI dan Fauzi Bowo jadi Gub DKI tak terlepas dari jasa dan bantuan SHMP ini. Itu sebabnya SHMP ini bisa jadi RATU. SHMP ini bisa jadi ratu di DKI dan di Indonesia karena sangat berkuasa dibawah perlindungan SBY dan Fauzi Bowo. SHMP ini sakti!

Tidak terhitung proyek2 di Kementrian/Lembaga dan BUMN yang dia kuasai. Bahkan pejabat tinggi pun takut sama dia. SHMP itu sohib Cikeas. Bahkan pernah seorang pejabat tinggi kemen BUMN yang tak mau temui dia, dipaksa oleh istana untuk temui SHMP dan minta dibantu penuh. Jusuf Kalla dulu sebagai wapres pun tahu tentang kekuasaan SHMP ini dan tidak bisa berbuat apa2 karena dukungan penuh Cikeas/Istana pada SHMP. Bukan hanya itu, selain menguasai proyek2 APBN / BUMN2, SHMP juga berani seenaknya tempuh kebijakan rasis/diskriminasi di PRJ.

Lebih 95% pegawai/panitia PRJ itu etnis tionghoa. Etnis lainnya ga dipakai. Seolah2 PRJ itu milik nenek moyangnya sendiri. Tindakan korupsi dan rasis di PRJ ini sudah berlangsung ber-tahun2 sejak PRJ dikelola oleh SHMP. Dia jadi The Real Queen di Jakarta dan RI. Di PLN juga ada kerajaan SHMP. Apalagi ketika jaman @iskan_dahlan jadi Dirut PLN. Semua proyek strategis diembatnya. Dahlan lindungi. Kenapa @iskan_dahlan lindungi dan KKN bersama SHMP? Di-sebut2 karena PLTU Embalut milik Dahlan yang selalu merugi itu dibeli oleh SHMP. PLTU Embalut Kaltim milik Dahlan Iskan dan pemprov Kaltim itu semula merugi ratusan milyar dan kemudian dibeli oleh SHMP. Tentu saja SHMP tidak mau beli rugi. Untuk pastikan keuntungan, SHMP minta harga beli listrik PLN dari PLTU Embalut dinaikan oleh PLN. PLN setujui dengan harga beli listrik PLTU Embalut 9 sen US$ /kwh. Jauh diatas PLTU Paiton yang hanya 3.5 sen US$. PLN/Negara rugi besar.

Tidak puas hanya disitu, SHMP juga minta posisi sebagai rekanan istimewa di PLN. Dahlan Iskan setujui. Bahkan sampai sekarang ini. Tidak heran kerajaan bisnis SHMP (CCM/Berca Grup) jadi raksasa bisnis No. 1 di Indonesia. Dia dibeking SBY, Istana dan Cikeas. Semua sektor dirambah oleh SHMP/CCM/Berca Grup ini. Hukum dan aturan pun sering ditabrak. Suap dan intimidasi jadi modus. Terakhir @KPK_RI berani juga mencekal SHMP terkait suapnya 3 milyar pada Amran Bupati Buol untuk izin lahan perkebunan sawit. Lahan kebun sawit yang dipaksa izinnya oleh SHMP adalah lahan di atas kawasan hutan lindung yang jelas langgar hukum dan aturan. Lalu bagaimana sikap kita melihat SHMP yang korup, rugikan negara, rasis, anti pribumi dan anti pancasila ini??? Hanya satu kata: LAWAN!!!

Minggu, 15 Juli 2012

Dugaan korupsi dalam pelaksanaan PRJ

by TM2K

Enaknya kita bahas korupsi Foke terkait dengan pelaksanaan Pekan Raya Jakarta. Kita pakai data tahun 2011 saja. Berapa negara dirugikan. Tahun 2011 jumlah pengunjung PRJ 3.8 juta dengan tiket masuk 15-20 ribu/orang = Rp. 65 milyar. Dari sewa konsesi 2500 tenan, 30 juta/tenan. Didapat angka 75 M. Lalu dari fee transaski yang kita asumsikan saja 2.5 Triliun x 5 % = 125 M dan pendapatan iklan dll = Rp. 100 M. Total minimal pendapatan PRJ tahun 2011 = 365 Milyar. Anggap pajak rata2 dan biaya total 50 % = Rp. 182.5 M untung bersih PRJ. Untung bersih PRJ 182.5 M ini adalah keuntungan minimum. Realitasnya bisa lebih besar sampai 2 kali lipat. Lalu berapa dividen DKI?

Pemprov DKI punya saham 13% di PRJ atau punya hak atas dividen min : 23.8 Milyar dan punya hak atas royalti karena PRJ itu milik DKI. Kenyataannya berapa yang diterima Pemprov DKI pertahun? NOL ! Kenapa bisa? PT. JIEC bilang merugi atau dengan alasan dividen di-reinvestasi. Sudah lebih 10 tahun Pemprov DKI tidak menerima sesen pun dari PRJ /PT. JIEC yang dikelola Hartati Murdaya Poo. Kenapa bisa begitu?? Kerugian setiap tahun yang masih dibukukan oleh JIEC selaku pelaksana PRJ disebabkan karena adanya utang kredit 1.5 Triliun di Mandiri. Utang JIEC 1.5 triliun itu agunan kreditnya adalah tanah negara seluas 33 ha di Kemayoran. Tapi uang kreditnya bukan untuk modal JIEC. Uang dari bank Mandiri 1.5 Triliun itu hanya 200 M yang digunakan sesuai proposal kredit ke Bank Mandiri. Sisanya untuk kepentingan PRIBADI.

Dari uang kredit 1.5 triliun dengan agunan tanah negara itu, sebagaian digunakan Hartati u/ takeover 30% saham PT. Metropolitan Kencana. Sebagian lagi digunakan untuk menyuap pejabat2 Bank Mandiri, pejabat2 setneg, Pejabat2 Pemprov DKI dan untuk pemilu/pilpres 2004. Lalu siapa yang harus bayar utang pokok dan bunga dari kredit 1.5 Triliun pada 2003/4 itu? PT. JIEC!! Itu sebabnya JIEC selalu RUGI. Dengan alasan merugi dan biaya reinvestasi itu, JIEC selalu menghindar bayar dividen ke kas Pemprov DKI. Padahal saham DKI hanya 13%. Penentuan saham pemprov DKI yang hanya 13% itu juga penuh kolusi & korupsi. Pemprov DKI sebagai pemegah hak paten PRJ dan tanah pun dikadali.

Kasus tunggakan dividen PRJ ke pemprov DKI itu sudah berlangsung ber-tahun2 tapi tetap saja DKI "kalah" lawan Hartati /JIEC. Kenapa? Krna Fauzi Bowo adalah otak dibalik kolusi dan korupsi ini. Foke adalah kadis pariwisata & sekprov ketika niat jahat itu dilaksanakan. Foke juga yang punya peran sentral ketika pengelolaan PRJ ditakeover dari Edwar Suryajaya cs ke Hartati. Foke dan Hartati masih keluarga. Keponakan atau sepupu istri Foke yang anak Sudjono Humardani penasihat spiritual dan aspri Suharto kawin dengan sepupu Hartati. kasus korupsi Hartati di PRJ/JIEC terutama terkait penggelapan tanah negara 33 ha di Kemayoran dan kredit 1.5 Triliun harus dibongkar. Dari kasus pengusutan korupsi itu akan diketahui kemana uang 1.5 triliun itu mengalir. Selain untuk takeover saham MK, kemana saja? Jika perlu KPK segera sita asset PT MK yang saat ini bertebar di lokasi2 strategis di Jakarta. Juga akan diketahui suap pejabat2 lain. 

Budiono saat itu Menkeu, Bambang Kesowo saat itu Mensesneg, Sutiyoso saat itu Gubernur, SBY saat itu Menkopolkam dan baru dirikan PD. Pintu masuk KPK usut korupsi ini adalah pada Foke. Makanya dia harus didukung jadi mantan Gubernur DKI agar kasus ini terbongkar habis. Seluruh Warga DKI dan rakyat Indonesia harus dukung penuh pengusutan korupsi triliunan dan penggelapan tanah negara ini. Kita sebagai rakyat sudah muak lihat para pejabat2 berhati iblis menguasai negara ini dan berpesta pora diatas penderitaan rakyat. Apakah rakyat Indonesia dan warga DKI mau tetap diperdaya dan di-bodoh2in oleh pejabat korup seperti Foke? Kalau saya ogah!! Selain korupsi2 tadi, masih banyak korupsi di Pemprov DKI yg rugikan negara triliunan rupiah yang dilakukan oleh Foke Cs. Dukung KPK usut. Mari kita seret pejabat2 korup ke penjara dan kalau perlu kita kirim ke Nereka. Amiin. Sekian dan terima kasih. Merdeka!!

Sabtu, 14 Juli 2012

Masa depan PKS/PAN pasca pilgub DKI 2012

by TM2K

Sesuai janji, saya akan kultwitkan masa depan Partai PKS dan PAN paska Kekalahan Hidayat / Didik dalam Pilgub DKI 2012. Pilgub DKI kemaren sangat mengejutkan bagi PKS & PAN yang usung Hidayat/Didik. Mereka menurut Quick Count (QC) hanya peroleh 11% suara. Perhitungan QC tersebut meski lebih tinggi dari perhitungan hasil survey yang hanya sekitar 8% untuk Hidayat/Didik, tetap sulit diterima PKS/PAN. Kenapa bisa suara Hidayat/Didik anjlok begitu rendah dibandingkan estimasi/prediksi elit partai dan pengamat politik?

Sebagaimana diketahui, pada pemilu 2009 yang lalu, di DKI Jakarta PKS peroleh suara 20% dan PAN raih suara 5% atau total 25% suara. Dengan modal dasar 25% suara, akan bertambah dari suara massa Muhammadiyah yang diperkirakan memilih Hidayat/Didik & massa islam lainnya. Sehingga hitung2an di atas kertas, peroleh suara Hidayat/Didik min. 20% dan maksimal bisa capai 30%. Namun faktanya hanya 11% (QC). Kenapa bisa terjadi penurunan suara yang sangat besar tersebut? Apalagi jika figur yang dimajukan adalah sekaliber Hidayat dan Didik. Apakah ada korelasi dan relevansi turunnya pamor dan citra partai cq. PKS/PSN dalam perolehan suara untuk Hidayat dan Didik?

Publik sudah mengetahui, lembaga2 survey secara rutin, 3-4 bulan sekali melakukan survey popularitas dan elektabilitas partai2/capres2. Posisi terakhir PKS dan PAN dari hasil survey lembaga2 tersebut memang menunjukan terjadi penurunan nyata /degradasi singnifikan pada PKS/PAN. PKS yang pada pemilu 2009 lalu peroleh suara > 8% dan PAN sekitar 5%, menurut hasil survey anjlok menjadi 4 % dan 2.1%. Merosot 50%. Memang tidak bisa disimpulkan bahwa penyebab pasti kalah telaknya Hidayat/Didik sebagai akibat merosotnya suara PKS/PAN. Buktinya Alex juga KO. Kita mengetahui Alex Nurdin didukung oleh Golkar yang menurut hasil survey, Partai Golkar selalu menunjukan peningkatan electabilty. Pemilih Gubenur atau kepala daerah lebih ditentukan dan dipengaruhui sosok figur calon yang ditampilkan. Bukan semata2 faktor partai. Bahkan 1-2 kandidat independen ada yang memenangkan pilkada di Indonesia. Meski akhirnya mereka babak belur disandera partai2/DPRD. Ada juga kandidat independen yang setelah memang menang pilkada, buru2 masuk ke partai politik untuk mendapatkan dukungan politik yang kuat.

Kembali ke PKS dan PAN. Apa yang membuat PKS dan PAN semakin ditinggalkan massa pemilih/rakyat? Kenapa citra mereka hancur? Apa solusinya? Faktor penyebab penurunan citra & suara PKS tak terlepas dari situasi internal PKS yang sekarang tidak sesolid dahulu, "perang" ditubuhnya. Sebagian elit PKS memang masih istiqomah dan konsisten dengan cita2 amar maruf nahi mungkar. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan islami. Namun sebagian terbesar elit PKS saat ini malah bersikap pragmatis oportunis dan manfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi & kekayaan. Sebagian besar elit PKS sama saja dengan politisi2 partai sekuler lainnya bahkan malah ada yang lebih parah. Perilaku koruptif tumbuh subur. Sejak itulah muncul istilah Faksi Keadilan dan Faksi Sejahtera di PKS. Faksi Keadilan merujuk pada elit2 yang masih istiqomah. Sedangkan faksi Sejahtera merefer pada elit partai yang sudah melenceng dan berorientasi harta dan kekayaan. Kader2 PKS kecewa. Malangnya, Faksi Sejahtera ini jauh lebih dominan di PKS. Faksi Keadilan tersisihkan. Kader2 PKS akar rumput & simpatisan kecewa berat. 

Bagaimana dengan PAN? Partai ini lebih parah. Hampir tidak ada sama sekali fungsi partai yang dijalankan oleh PAN selama beberapa tahun terakhir ini. Fungsi Partai Politik itu setidaknya adalah: agragasi, artikulasi, komunikasi politik dan solusi konflik. Fungsi2 ini mandul di PAN. Tidak ada politisi PAN tampil menjalankan fungsi2 partai politik tadi. Tidak ada figur fenomenal seperti Amin Rais atau seunik Joko Edi. PAN seolah2 tidak ada atau tenggelam. Jarang sekali politisnya tampil ke publik, membela rakyat, angkat isu atau kritik pemerintah. Partai PAN seolah ada dan tiada. Posisinya di "alam gaib". Kader2nya sibuk entah kemana. Elitnya sembunyi dibalik kekuasaan.  Bahkan terakhir PAN buat blunder dengan "melukai" hati ibu kandungnya sendiri "Muhammadiyah" terkait isu hibah Kantor DPP oleh Sutrisno B.

Sutrisno Bachir yang mantan ketum PAn buat manuver menghibahkan gedung kantor PAN miliknya itu kepada Muhammadiyah. PAN keliru bersikap. Terasa nuansa reluctan (keengganan) PAN menyerahkan gedung kantor itu yang sebenarnya sikap itu ditujukan pada Sutrisno bukan pada Muhammadiyah. Disisi lain, posisi Hatta Rajasa, ketum PAN yang juga menko ekonomi, besan dan pendukung utama SBY membuat PAN "salah tingkah". Akibatnya PAN tidak bisa menjalankan fungsi2 partai politik sebagaimana mestinya dan kehilangan pamor/citra dimata rakyat. Suara anjlok. Tanpa ada perobahan sikap dan kebijakan partai yang radikal dan progresif dari PAN/PKS, masa depan kedua partai ini dalam ancaman kematian.

Artinya, perolehan suara PKS/PAN ini di 2012 sangat mungkin di bawah 3.5% sehingga kedua partai ini tidak lolos parliament threshold. Jika PKS dan PAN tidak lolos Parliament Threshold (PT), maka mereka tidak bisa dudukan wakil2nya di DPR/D apalagi ajukan capres. Maka berakhirlah sejarah PKS dan PAN secara tragis. PAN adalah partai anak kandung reformasi 1998. PKS adalah partai islam yang fenomenal. Maka, menyitir puisi Taufiq Ismail : Masa Depan Indonesia adalah Partai PAN / PKS yang tenggelam.... Sekian dan terima kasih.

Jumat, 13 Juli 2012

Dugaan kasus korupsi di PT PJU - Bagian 1

by tm2k

Eng ing eng.. menghibur Foke yang kalah telak dari Jokowi, saya kultwitkan dugaan korupsi di PT. Petrogas Jatim Utama BUMD Pemprov Jatim. PT. Petrogas Jatim Utama (PJU) BUMD Jatim, dirutnya Abdul Muid. Didirikan berdasarkan Perda No. 1 tahun 2006 & ikut serta kelola Blok Cepu. Blok Cepu Bojonegoro itu sumur migas yang dikelola Exxon Mobil Indonesia. Dulu Presiden AS sampai ikut2an tekan SBY untuk mendapatkannya. PJU punya modal disetor 12.3 M dari Pemprov Jatim dan kemudian tahun 2007 ditambah 70 Milyar bersumber dari APBD Jatim. Anehnya, PJU sejak didirikan tidak pernah hasilkan untung, bahkan tahun 2011 yang lalu PJU alami kerugian 4.6 M. Tapi lucunya, bisa sumbang PAD 5 M. Sesuai catatan Audit, PJU kontribusi ke PAD: 2008 = 608 juta, 2009 = 831 juta, 2010 = 3 M dan 2011 = 5 M. Bukan dari dividen. Kok bisa?

Karena mengaku tidak punya untung di bisnis migas (aneh) dan bahkan merugi, PJU cari "terobosan" dengan gandeng PT. Gate Hope Indonesia (GHI). GHI itu dirutnya Suryanto. GHI punya kontrak pasok batubara 70.000 MT untuk kebutuhan PT. Pembangkit Jawa Bali (PJB) di PLTU Paiton. GHI tidak punya modal dan gandeng PJU yang akan memodali pembelian batubara untuk pasok PJB/PLTU Paiton 70.000 Mt/tahun itu. Perjanjian kerjasama (PKS) PJU-GHI tertuang dalam PKS No. 013/PJU-GHI/HoA/XI/2010, bagi untung 60% : 40% dari untung Rp. 45.000/mt. Dan jika pun rugi dari penjualan batubara, PKS tersebut menyebutkan PJU tetap dapat bagian Rp. 27.000/mt sebagai fee modal yang dipinjam GHI. PKS itu juga menyebutkan dibuka joint account an. GHI di Bank Jatim Cab. utama No. Rek : 00.112.36294. GHI setor 2 juta, JPU setor 5 M. Karena kuota GHI ke PJB hanya 70.000 Mt/tahun, Jan 2011 GHI menggandeng PT. Maxima Citra Nusantara (MCN) yang punya kuota 96.000 MT/thn.

Dengan gandeng MCN, GHI punya kuota total 166.000 MT/thn. Sementara pemasok batubaranya adalah PT. Dibies Energindo, dirutnya Daniel Widjaja. Dana pembelian batubara tersebut selalu ditransfer dari rek joint account yang di Bank Jatim tadi ke Rek Pribadi Daniel Widjaja di BCA & Mandiri. Hasil penyelidikan menunjukan Rek Daniel Widjaja di BCA KCP BSD No. 8010053111 & di Bank Mandiri No. 040002003320 yang menerima transfer. Dari hasil kerjasama itu, PJU memperoleh laba sampai Okt 2011 sebesar Rp. 3.7 milyar. Lalu munculah masalah ....

Pada awal Oktober 2011, Daniel tawarkan Suyanto (dirut GHI) untuk investasi dananya ke jual beli emas. Daniel jual nama seorang Jenderal. Pati itu bernama Brigjen IS di Mabes TNI AD yang di-sebut2 Daniel punya akses dan kuasa jual emas simpanannya. Daniel tawarkan 5% laba. Laba 5% itu adalah per transaksi dan setiap bulan ada 4 kali transaksi sehingga ada keuntungan 20%. Suryanto tertarik. Pada pertengahan Oktober 2011, Suryanto transfer 20 Milyar dari GHI ke Rek BCA & Mandiri milik Daniel yang berjanji akan pakai hanya 1 bulan. Suryanto berfikir bahwa uang GHI (yang juga sebenarnya uang JPU) hanya dipinjam 1 bulan dan dapat keuntungan 20%. Ternyata MELESET!

Sampai akhir 2011, modal 20 milyar dan untung 20% (4 M) yang dijanjikan Daniel tak kunjung tiba. PJU mengaku tidak tahu menahu soal ini. PJU mulai curiga ketika tagihan2 PJU ke GHI tidak dibayar dengan alasan GHI belum terima pembayaran pasokan batubaranya dari PJB. Akhirnya ketahuan juga, PJU mendapatkan info bahwa modal yang dipinjamkannya ke GHI digunakan bukan untuk beli batubara, tapi transaksi emas. Transaksi emas yang dilakukan GHI itu pun atas nama pribadi Suryanto yang kemudian dikatakan merugi oleh Daniel. lalu Daniel banting stir. Daniel lalu dikenalkan "Brigjen IS" dengan perusahaan Korea Openblue Ltd berkantor di SCBD suite Jakarta yang mengaku sebagai supplier batubara. Openblue mengaku supplier batubara ke PLTU Korean Western Power (Kepco) dan selama ini telah supply jutaan ton ke Kepco. Lalu dibuatlah PKS antara Openblue (Mr. Yong) dan Debies Energindo (Daniel). Uang 20 M yang sebenarnya milik PJU ini ditransfer ke Openblue. Lalu Openblue berikan LC at sight Kepco senilai US$ 4.7 juta kepada Debies Energindo qq Openblue. Jatuh tempo Desember 2011.

Suryanto juga mengaku bahwa dana 10 Milyar masih ada pada dirinya dan juga masih ada tagihan2 dari supplier yang bisa dicairkan untuk PJU. Ternyata janji dan ucapan Suryanto itu hanya omong kosong. PJU tetap tidak menerima pembayaran dari Suryanto. Lalu Suryanto coba cairkan LC. Ternyata timbul masalah baru. LC tidak bisa dicairkan. Kepco tolak cairkan karena klaim batubara yang diekspor Debies dan oOenblue, kalori batubara yang diekspor Debies dan Openblue menurut Kepco hanya berkalori 3500 bukan 5500 - 5300 sesuai persyaratan yang ditetapkan. Padahal COA yang diterbitkan PT. Surveyor Indonesia (SI) jelas menyebutkan kalori batubara yang diekspor adalah 5500-5300.

Kepco akhirnya tunjuk surveyor independen SGS Korea yang kemudian menyimpulkan bahwa kalori batubara tersebut hanya 3500 bukan 5500- 5300! Ternyata COA dari SI itu palsu. COA yang asli dari SI sebutkan bahwa batubara itu memang berkalori 3500. Kepco hanya mau bayar US$ 400.000. Akibatnya PJU kelabakan. Mereka desak jaminan Daniel untuk selesaikan pinjaman uang tersebut tapi Daniel menolak. PJU lapor polisi.

Sekarang kasusnya sudah di Polda Metro Jaya, ditangani Ditreskrimsus Polda Metro subdit Fismondev dengan delik penipuan, penggelapan, cuci uang. Pihak Polda Metro Jaya sudah memanggil pihak2 yang terkait dalam kasus ini: Suryanto, Daniel, Yong, "Brigjen IS" dll. Namun, PJU tetap saja menderita kerugian. Uang 20 milyar milik PJU yang notabene milik Pemprov Jatim/uang rakyat/negara lenyap. Setidaknya direksi PJU harus bertanggung jawab tehadap kerugian negara sebesar 20 milyar akibat kelalaiannya. Sekian dan terima kasih.

TUDUHAN KORUPSI KEPADA MANTAN KETUA KPK TAUFIKURAHMAN RUKI OLEH MASYARAKAT CILEGON

by TM2K

Eng ing eeeng... Saya akan kultwitkan tentang tuduhan korupsi yang dialamatkan kepada Taufikurahman Ruki oleh Forum Masyarakat Cilegon Bersatu. Forum Masyarakat Cilegon (Formaci) Bersatu menuduh Ruki dalam kaitannya sebagai mantan komisaris PT. Krakatau Steel (BUMN). Tuduhan Korupsi terhadap Ruki yang mantan Ketua KPK - Komisi Pemberantasan Korupsi  dan sekarang jabat sebagai Anggota BPK ini sungguh luar biasa.

Saya sudah dapat info beberapa waktu yang lalu. Luar biasa karena Beliau adalah mantan ketua komisi anti korupsi. Sehingga ketika dapat info ini dulu, saya belum bisa share ke teman2 tuips. Saya tidak bisa twitkan sebelum mendapatkan info yang lebih lengkap, agar isu korupsi Ruki ini bisa lebih jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Sesuai info terbaru dari teman2 di lapangan, besok dikabarkan akan ada demo 1000 orang dari Formaci Bersatu di depan DPR, BPK & Kejagung. Mereka akan ke Jakarta dari Cilegon dengan kekuatan 20-30 Bus dan berdemo untuk desak pengusutan dugaan korupsi Ruki di KS sebesar 34 milyar. Korupsi 34 M ini disebut2 Formaci Cilegon bersumber dari pembayaran tanah fiktif dari PT Krakatau Steel dimana Ruki sbg salah 1 Pelaku.

Pembayaran tanah sebesar 34 M itu diterima oleh PT. Duta Sari Prambanan (DPS) yang mengaku sebagai pemilik tanah eks HGU No. 1 Kubang Sari. Sementara itu KS ngotot bahwa pembayaran tanah eks HGU No. 1 Kubang Sari pada DPS itu sudah sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku. Formaci Bersatu menilai pembayaran tanah 34 M kepada DPS yang diterima oleh King Hartono adalah perbuatan korupsi dan merugikan negara. Pembayaran tanah eks HGU No. 1 itu dilaksanakan setelah Mahkamah Agung memutuskan bahwa tanah eks HGU No. 1 itu adalah TANAH NEGARA. Keputusan Menteri Agraria/Ka BPN No.24-VIII-1999, Keputusan MA No. 452.K/TUN/2000 & No. 138.K/PDT/2005 menetapkan lahan itu milik negara

Formaci Cilegon menuduh Ruki sebagai komisaris KS patut diduga mengetahui, menyetujui dan menikmati pembayaran 34 M yang diduga korupsi itu. Logika hukumnya sederhana. 1. Tanah tersebut sudah ditetapkan secara hukum sebagai tanah negara. 2. Pihak DPS/King Hartono semula hanya tuntut 10-15 M. Pihak DPS yang awalnya menguasai tanah tersebut tanpa Hak, hanya ngotot minta kompensasi pengalihan lahan ke KS sebesar Rp. 10-15 M saja. Namun, setelah Hukum menetapkan lahan tersebut sebagai tanah negara, seharusnya tanah tersebut dikembalikan kepada Pemkot Cilegon bukan kepada pihak lain. Pihak Pemkot Cilegon mengakui sudah ber-kali2 mengingatkan PT. Krakatau Steel agar tidak berurusan dengan DPS karena bukan sebagai pihak pemilik sah. Bahkan Pihak DPS/King Hartono sudah akan menyerahkan tanah eks HGU No. 1 Kubangsari itu kepada pemkot Cilegon dengan permintaan kompensasi 10 M.

Namun, tanpa diketahui motivasinya, tiba2 Krakatau Steel malah membayar DPS/ King Hartono sebesar 34 Milyar. Ini aneh bin ajaib hehe. Ruki sebagai eks ketua KPK dan saat itu komisaris PT. KS di-sebut2 Formaci mengetahui dan menyetujui aksi korporasi KS yang rugikan negara itu. Akibat pembayaran 34 M kepada pihak yang salah dan bukan pemilik lahan sebenarnya, Negara dirugikan mengingat KS adalah BUMN @iskan_dahlan

Formaci Bersatu pagi ini akan mendesak DPR RI - Republik Indonesia, Kejagung dan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) untuk mengusut tuntas korupsi KS ini dan keterlibatan Ruki. Selain usut motif dari perbuatan melawan hukum ini, Formaci juga mendesak semua pihak untuk mengungkap siapa2 saja penikmat uang 34 M itu. Formaci menuduh bahwa uang 34 M itu tidak diterima sepenuhnya oleh DPS/King Hartono, tapi juga mengalir ke pejabat2 KS termasuk Ruki

Cukup sekian dulu, nanti kita lanjutkan sesuai dengan perkembangan yang terbaru. Terima kasih sudah menyimak, semoga bermanfaat. Merdeka !!!

Sekilas Tambang Emas di Kab. Madina Sumut

by TM2K

Eng . ing . eng . malam ini saya akan kultwitkan tentang tambang Emas di Kab Madina Sumut, saya lihat,  baru bergejolak & masuk berita2 nasional tuh. Hmm .....Tambang Emas di Mandailing Natal, Siapa Untung Siapa Buntung ? Heehee ..

Dalam menjalankan aktivitas kampanye pengusiran PT Sorikmas Mining (SM) dari Bumi Mandailing Natal (Madina), warga harus berhadapan dengan pertanyaan yang mengandung pertimbangan ekonomi, Kalau tidak ditambang, kan daerah rugi, tidak dapat pemasukan? begitulah ....

Yang ingin saya sampaikan adalah bahwa memang benar Pemkab Madina akan mendapatkan pemasukan dari model industri ekstraktif skala besar & jangka pendek. Seperti tambang emas, tetapi nilainya lebih kecil dibandingkan dari insentif ekonomi model pembangunan berkelanjutan, jangka panjang. Dan lintas generasi yang sudah berjalan. Hanya saja insentif dari model ekonomi yang kedua jarang dikalkulasi secara ekonomi. Dengan demikian kultwit ini akan membandingkannya dan sedikit mengupasnya secara mendalam dan mendetail ..

Memang benar, pertambangan akan memberikan insentif kepada Pemda Kab Madina, akan tetapi, apakah insentif itu akan sampai juga ke masyarakat Madina? Itu adalah persoalan yang berbeda, karena KORUPSI adalah salah satu permasalahan paling besar yang sedang dihadapi oleh birokrasi di Indonesia. Berdasarkan publikasi Transparancy International pada tahun 2009, maka Indonesia berada di peringkat ke-111 dari 180 negara yang disurvey. Peringkat 180 adalah negara yang dipersepsikan paling korup sedangkan peringkat pertama adalah negara yang dipersepsikan paling tidak korup. Apalagi baru baru ini, yang dipublikasikan di Washington DC, Amerika Serikat, Indonesia menduduki peringkat ke-63 dari 178 negara. Dalam posisi tersebut, Indonesia masuk kategori negara-negara yang dalam bahaya (in danger) menuju negara gagal.

Nah kita kembali ke pokok persoalan, dalam konteks pertambangan emas PT SM di Kab Madina, permasalahan korupsi ini juga perlu menjadi perhatian. Mengapa? karena, akan terlihat sesungguhnya siapa yang untung dan siapa yang buntung dengan adanya tambang emas ini ... heehe

Dalam industri ekstraktif skala besar & jangka pendek seperti pertambangan, maka selain perusahaan, yang mendapatkan untungan adalah para elit. Elit dalam hal ini bisa didefinisikan banyak hal, mulai dari pegawai pemerintahan kabupaten, para pemimpin seperti Kepala Desa & pemimpin organisasi. Para broker yang dengan jeli melihat kesempatan & tentu saja segelintir orang yang karena dinilai memiliki kualifikasi yang dianggap mencukupi menjadi pekerja perusahaan. Sementara kalangan rakyat kebanyakan, berbanding terbalik dengan nasib mereka yang paling dirugikan. Biasanya akan menjadi kelompok terakhir yang mendapatkan uang dari tambang. Bagaimana hal ini dapat terjadi ?

Dalam bisnis prtambangan, maka uang mengalir dari atas ke bawah. Dimulai dari perusahaan, masuk ke kas daerah, baru kemudian turun ke masyarakat. Melalui berbagai bentuk pembangunan. Dalam perjalanannya, seringkali di tiap level transaksi sejumlah uang ini ‘menguap’, Sehingga ketika akan turun ke bawah uang makin kecil. Atau kalau tidak ada gerakan dari bawah, maka uang ini tidak akan turun. Maka tentu saja yang mendapatkan keuntungan adalah para pejabat publik. Dalam dunia pertambangan, sogok-menyogok tampaknya adalah hal yang lazim dilakukan.

Pihak kedua yang akan memperoleh keuntungan adalah para elit masyarakat seperti Kepala Desa, pemimpin organisasi, dan para broker. Kepala desa dan pemimpin organisasi biasanya akan mendapatkan uang karena mereka memiliki massa. Kekuatan massa adalah hal yang riil. Yang sangat ditakuti oleh perusahaan, para pemimpin ini biasanya dirayu sedemikian rupa agar “menjual” massanya untuk kepentingan pribadi.

Contoh kasus seperti ini banyak terjadi, sebut saja misalnya bagaimana para elit masyarakat korban Lumpur Lapindo mendapatkan keuntungan dari proses jual-beli tanah dengan PT Lapindo Brantas Inc., atau juga gejala munculnya istilah”Kiyai Migas” di Pulau Madura. Broker biasanya berfungsi menjadi perantara pihak perusahaan dengan pihak yang ingin didekati oleh perusahaan.

Pihak ke 3, segelintir pekerja yang dengan “kualifikasi yang dianggap mencukupi” untuk menjadi pekerja tambang, para pekerja berskill tinggi. Seperti geologist adalah profesional yang akan berada dimana uang ada. Sementara orang-orang lokal yang direkrut hanya sedikit jumlahnya. Dalam sebuah kesempatan, Leohara Situmeang, salah satu pegawai PT SM yang mengurusi permasalahan community development menyatakan bahwa PT SM mempekerjakan sebanyak 200-an orang tenaga kerja lokal, jumlah ini sangat kecil. Mengingat penduduk Madina memiliki jumlah 413.750 jiwa, dengan kata lain, tenaga kerja yang diserap oleh PT SM tidak sampai 0,5 %.

Bagaimana perbandingan insentif ekonominya? Berdasarkan data yang dirilis oleh LSM Bitra Indonesia pada bulan Juli 2010 lalu, maka diketahui bahwa nilai ekonomi yang akan diperoleh dari model industri pertambangan ekstraktif skala besar berjangka pendek di area Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) hanyalah bernilai sebesar Rp. 121,3 milyar per tahun. Sementara itu, akumulasi keuntungan jasa lingkungan dengan model berkelanjutan, jangka panjang, dan lintas generasi yang melingkupi sektor seperti manfaat hasil hutan non-kayu (karet,rotan,kopi,kayu manis,sarang walet, aren & durian), potensi wisata, aliran sungai, simpanan karbon dan keanekaragaman hayati, didapatkan angka sebesar Rp. 265,5 milyar per tahun atau lebih dari dua kali lipat dari insentif yang diperoleh melalui industri ekstraktif seperti pertambangan emas ataupun pertambangan lain sejenisnya. Kalau nilai ekonomi hutan di Madina yang juga berfungsi sebagai pencegah banjir, erosi, dan tanah longsor dimasukkan, maka secara total dalam jangka waktu 25 tahun Pemkab Madina menghemat uang sebesar/sebanyak Rp. 225 milyar. Karena apabila hutan sudah dibabat,  maka otomatis Pemkab harus mengeluarkan biaya untuk pemulihan bencana ini.

Di bidang tenaga kerja, Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Gadis menjamin ketersediaan pasokan air. Untuk berbagai sektor kehidupan bagi 413.000 jiwa yang hidup di 386 desa pada 23 kecamatan di Kabupaten Madina. Pertanyaannya, kalaulah industri berkelanjutan, jangka panjang dan lintas generasi lebih menguntungkan mengapa Pemkab Madina memberikan izin eksplorasi dan eksploitasi tambang emas bagi PT SMM ? heehehe ... tau donk ... wani piro .. heehe

Alasannya gampang ditebak, karena dalam industri ekstraktif uang mengalir dari atas ke bawah, maka para elit memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan melalui berbagai macam cara seperti yang sudah dijelaskan di atas. Sementara, dalam industri jangka panjang & lintas generasi uang berputar riil di tengah-tengah masyarakat, dan kalangan elit susah mengambil keuntungan dari proses ekonomi seperti ini. Hal inilah yang menyebabkan Pemkab Madina merestui operasi PT SM, karena mereka berfikir tentang keuntungan yang akan dapat mereka terima dari industri ini.

Celakanya, elitlah yang memiliki akses pada proses pembuatan kebijakan publik sehingga hasilnya pun terdistorsi sesuai dengan kepentingan mereka. Dengan demikian tak ada jalan lain bagi kalangan ekonomi level bawah Kab Madina kecuali mendesakkan kepentingan mereka melalui berbagai cara. Salah satunya dengan melakukan penolakan secara terus menerus terhadap beroperasinya tambang emas PT SM, karena tampaknya sebagian besar kalangan elit di Indonesia ini, maupun di Kab Madina sudah tidak dapat diharapkan untuk membela kepentingan rakyat, karena telah menjadi budak asing … maka tunggulah saatnya PT SM di Mandailing Natal akan menjadi BOM WAKTU dan API DALAM SEKAM, sehingga nanti di kemudian hari akan memunculkan konflik sosial yang mungkin lebih kurang sama dengan apa yang terjadi di Freeport Papua.

Terima kasih … sekian sudah menyimak, semoga dapat menjadi pencerahan bagi kita semua … heeehee

Pilihan CAGUB DKI Putaran ke 2

by TM2K

Eng ing eng..saya mau kultwit kenapa kita semua warga DKI harus pilih Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta?

Mayoritas hasil QC (quick count) Pilgub DKI tunjukan Jokowi menang dengan 43%, jauh ungguli Foke yang hanya 33%. Meski ada QC (INES) yang tunjukan Jokowi 52%.

Apakah mungkin perhitungan suara resmi KPUD DKI nantinya menghasilkan suara lebih 50% untuk kemenangan Jokowi? Mungkin saja!! Mayoritas lembaga survey sudah terbukti keliru besar dalam prediksi peroleh suara para cagub2 sebelumnya. Mayoritas dibayar Foke. Demikian juga QC yang dilakukan oleh lembaga2 survey itu. Bahkan sempat bocor info bahwa beberapa lembaga survey akan umumkan QC 52% untuk Foke.

Jika info tentang rencana rekayasa perhitungan Quick Count tersebut tidak bocor ke publik duluan, mungkin sekali akan terjadi kecurangan tersebut. Modusnya adalah merekayasa hasil survey electibiltas, hasil QC dan kemudian all out untuk rekayasa hasil perhitungan resmi KPUD. Bahaya!! Namun, usaha curang dari sekelompok orang tertentu yang patut diduga dari timses Foke ini kandas. Mata publik melotot tajam ke mereka. Apakah kecurigaan terhadap hasil QC Pilgub DKI kemaren berlebihan? TIDAK.

Sudah banyak indikasi & bukti ke arah sana. Lembaga survey/QC dibayar. Modus yang dilakukan lembaga2 survey dan konsultan politik bayaran ini mudah terbaca. Mereka terbitkan hasil survey sesuai pesanan. Hasil survey tentang popularitas dan electibiltas digunakan untuk giring opini agar pemilih mengikuti trend hasil survey. Ini penipuan public. Lalu setelah itu lembaga2 survey akan mengumumkan quick count sesuai dengan survey yang sudah direkayasa tersebut dan kemudian "kerjain" KPUD.

Modus ngerjain hasil perhitungan suara via KPUD ini juga sudah banyak terjadi. Selain kotak suara diganti, rekap hasil suara TPS juga diubah. Untunglah wilayah geografi Jakarta tidak seluas provinsi2 lain, warganya sudah melek dan kritis, para cagub lain juga punya mekanisme control. Namun tetap harus diwaspadai "perjalanan" kotak suara dan hasil rekapitulasi perhitungan suara setiap TPS. Setan Pilkada ada di-mana2. Jika perlu setiap cagub utamanya timses Jokowi harus jaga 24 jam kotak suara dan rekap itu. Lengah sedetik, bisa berubah tuh barang hehe.

Saya termasuk orang yang sangat optimis bahwa hasil perolehan suara Jokowi hasil resmi KPUD di atas 43%. Suara2 warga DKI mayoritas ke Jokowi. Di-mana2 saya mendengarkan warga meneriakan nama Jokowi..Jokowi! Terikan suara Foke..foke..sudah sepi senyap kayak kuburan di malam hari. Saya sudah menyaksikan testimoni tentang kesuksesan Jokowi yang 7 tahun memimpin Solo dengan HATI. Dan saya juga sudah ikuti kegagalan Foke selama 5 tahun. Kesimpulan saya hanya 1: Jokowi jauh lebih baik daripada Fauzi Bowo. Mungkin hanya orang2 bebal, bayaran, koruptor, munafikun dst yang masih pilih Foke.

Sudah 18 tahun saya tinggal di Jakarta. Selama 5 tahun terakhir ini TIDAK ADA kinerja Foke yang saya rasakan. Hanya gedung baru Kelurahan hasilnya. Foke baru mulai "serius" perhatikan rakyat selama 1 tahun terakhir ini. Perhatian yang di-buat2 dan hanya untuk komoditi pilgub. Foke mulai "sibuk" 1 tahun terakhir. Baru mau "melihat & kunjungi" warganya. Memberikan bantuan2 ke warga yang sebenarnya uang rakyat juga. Total bansos 1.4 triliun dari APBD disebar Foke ke-mana2, utamanya ke lembaga2 yang notabene punya kerabat dan timses dia. Lebih 800 M uang APBD dikucurkannya untuk koperasi2 di seluruh kelurahan DKI. Mana wujudnya? Ga ada. Itu hanya bagian dari money politics.

Foke sangat yakin akan terpilih kembali dengan dukungan uang haramnya yang ga berseri. Ga terhitung. Tapi dia lupa, warga DKI sudah sadar. Foke lakukan segala cara untuk menang pilgub. Selain haus kekuasaan, posisi gubernur DKI akan selamatkan dia dari kasus2 korupsinya. Dukungan Hartati Murdaya, Cikeas, konglomerat2 hitam, Partai Demokrat, lembaga2 survey, oknum2 KPUD dst ..berhadapan dengan SUARA RAKYAT. Jika Foke tetap ngotot untuk menang dengan segala cara, maka dia akan berhadapan dengan rakyat DKI dan Indonesia yang MARAH. Hati2 bung Kumis! Jangan pancing rakyat marah dan Foke mencatat sejarah sebagai Gubernur yang diseret ke jalan dan diusir oleh warganya sendiri. Anda sudah TAMAT!

Sudah tidak laku ancaman2 Anda pada PNS DKI dan keluarganya. Intimidasi anda pada warga DKI. Janji2 surga & "bantuan" remeh temeh itu. Warga DKI sudah tahu, semua sumbangan2 dan bantuan yang Foke berikan itu berasal dari uang rakyat juga. Uang APBD atau hasil korupsi! Rakyat DKI juga sudah tahu, Anda hanya peduli pada rakyat sekali dalam 5 tahun ketika Anda datang me-ngemis2 suara rakyat untuk dukung anda. Rakyat DKI juga tahu bahwa Anda si Foke bukanlah Sang Ahli. Warga DKI sudah paham si Foke adalah pemimpin yang arogan, labil, korup dst dst.. Rakyat DKI tidak pernah melihat ketulusan terpancar dari wajah Foke. Senyumnya yang dipaksakan, tawa yang hambar. Beda banget dengan Jokowi. Foke memimpin DKI layaknya seorang Raja. Bahkan dia sejatinya pun tak hormat dengan Presiden SBY apalagi menteri2 dan pemerintah pusat?

Mengenai korupsi2 Foke, Mayjen TNI Purn. Prijanto wagubnya si Foke saja sudah laporkan Foke ke KPK 4 bulan yang lalu. Kenapa KPK belum menyidik Foke? Tentu KPK khawatir jika ada tuduhan penyidikan Foke bernuansa politis. Tapi, jika Foke kalah, dia masuk BUI. Kalau Kejaksaan jangan diharap mau usut korupsi2 Foke. Ada beking Foke di Kejati dan di Kejagung. Saya tahu persis siapa2 pejabat itu!

Mulai hari ini, mari kita ucapkan SAYONARA kepada Foke. Selamat datang Jokowi. Rakyat DKI butuh pemimpin yang melayani, buka minta dilayani.

Mari kita awasi KPUD yang beberapa oknumnya sudah terima suap milyaran dari Timses Foke. Pasang mata dan telinga agar suara rakyat tidak ditilep. Insya Allah Jokowi bisa dapat suara lebih 50%. dan jika ternyata harus 2 putaran, kita coblos dan doakan dapat menang diatas 90%. Amiin

Sesuai anjuran Foke, 1 putaran akan menghemat uang rakyat ratusan milyar. Bisa untuk nambal jalan2 di seluruh Jakarta yang bopeng2. Mengutip slogan JK: Lebih Cepat Foke Pergi, Lebih Baek Untuk Warga Jakarta. Sekian dan terima kasih. Semoga bermanfaat. MERDEKA!!

Kasus Korupsi Pengadaan Al-Qur'an

by TM2K

Pagi ini saya akan coba kultwitkan tentang kasus korupsi pengadaan Al-Qur’an di Kemenag yang menghebohkan itu. Ada hal yang menarik disini.

Korupsi pengadaan Al-Qur’an, seperti halnya korupsi2 proyek pengadaan di kementerian/lembaga pemerintahan, umumnya libatkan Banggar/DPR. Apalagi jika proyek tersebut dibiayai oleh APBN-P yang kewenangan alokasi anggarannya sepenuhnya ditangan Badan Anggaran DPR. Selain Banggar (anggota dan pimpinan), pihak penentu lain adalah satker dimana proyek itu dilaksanakan. Pimpinan Satker yang jalankan proyek.

Dalam setiap proyek pemerintah, ada yang namanya Penanggung Jawab Pengguna Anggaran (PPA) dan Pejabat Pembuat Komitment (PPK). Dalam kasus korupsi pengadaan Al-Qur’an ini, PPA nya adalah dirjen Bimas Islam yang waktu itu dijabat oleh Nasaruddin Umar yang kini Wamenag RI. Wamenag Nasaruddin Umar kini terancam masuk penjara dengan tuduhan korupsi pengadaan Al-Qur’an meski dia bantah keras tuduhan tersebut. Apalagi pengadaan Al-Qur’an yang dimaksud adalah untuk dibagikan gratis kepada seluruh masyarakat miskin yang berhak menerima. Total : 67.600 exp. Tahun 2009 jumlah Al-Qur’an yang dibagikan gratis sebesar 42.600 exp dan tahun 2010 sebanyak 45.000 exp. Nah, yang aneh adalah tentang biaya pengadaannya.

Bagaimana mungkin pengadaan 67.600 alquran itu menelan biaya Rp. 55 milyar atau Rp. 815.000 per buah. Ini kitab Al-Qur’an atau televesi? Versi lain adalah pengakuan Wamenag bahwa dia sudah perintahkan untuk revisi harga Al-Qur’an itu dari Rp. 75.000 menjadi Rp. 35.000 per buah. Anehnya lagi, Itjen Kemenag dan Badan Pemeriksa Keuangan RI tidak pernah menemukan korupsi/penyimpangan dalam pengadaan Alquran itu.

Sudah jadi rahasia umum, BPK dan Itjen2 K/L yang ada hanyalah stempel & formalitas belaka. Selama ada suap, maka korupsi aman. Ada tarifnya. Jadi tidak heran jika korupsi di negara kita ini luar biasa besar. Bayangkan saja, ada Al-Qur’an yang 1 kitab harganya hampir 1 juta hehehe. Dan kenapa, semua orang yang ada disekitar pengadaan Al-Qur’an itu tutup mata dan telinga se-olah2 ga tahu ada korupsi yang terlalu "kasar"?

Zulkarnaen Djabar (anggota DPR dari Golkar) dan putranya Dendy Prasetya yang juga Dirut PT. KSAI sudah dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK. Namun, menurut sumber2 saya, kasus korupsi ini sebenarnya tidak akan terungkap jika tidak ada friksi atau konflik internal ditubuh Kemenag.

Publik mengetahui bagaimana korupnya Kemenag itu. Nomor 1 korup menurut versi KPK. Mulai dari BOS, Haji, sampai Al-Qur’an. Semua diembat! Mafia2 proyek di Kemenag itu sudah berkuasa puluhan tahun. Itjen dan BPK tutup mata selama setoran lancar. Kejagung/KPK ga bisa bertindak. KPK dan Kejaksaan hanya bisa masuk usut korupsi jika ada laporan atau temuan dari itjen dan BPK. Nah, itjen dan BPK nya pasti sudah disuap.

Kasus korupsi Al-Qur’an ini bisa muncul bukan karena prestasi KPK, tapi karena adanya konflik internal. KPK diberi info oleh pihak2 tertentu. Lihat saja keluhan dari Nasaruddin Umar yang wakil menteri agama itu. Dia mengeluh selama jadi wamen malah diasingkan oleh menteri agama. Nasarudin Umar selaku Wamen malah ditempatkan di kantor Jl. Thamrin. Tidak satu gedung dengan Menteri Agama yang di Lapangan Banteng hehe

Wamen Agama juga tidak pernah dilibatkan dalam rapat2 penting oleh Menteri Agama. Ada apakah ini? Apakah Wamen ini emang "dikorbankan?". Meskipun Wakil Menteri Nasarudin Umar mengaku tidak terima sepeser pun dari korupsi pengadaan Al-Qur’an, namun dia pasti akan dibui KPK.

Dugaan Kasus Korupsi HMP - Bagian 2

by TM2K

Eng ing eng..sesuai janji, saya kultwitkan kembali dugaan korupsi Hartati Murdaya Poo (HMP), konglomerat terkemuka, sohib istana dan Cikeas. Kultwit sebelumnya sudah kita bahas bagaimana HMP menggelapkan tanah negara 33 ha di kawasan Kemayoran yang pengelolaannya jadi tanggung jawab Setneg RI. Tanah negara yang digelapkan itu kemudian dijadikan agunan oleh HMP untuk dapatkan kredit Bank Mandiri sekitar Rp. 1.5 triliun. Bagaimana HMP bisa melakukan itu? Bagaimana sejarahnya? Kita akan kupas secara detail.

Lahan 33 ha itu sekarang kita kenal dengan kompleks PRJ/PT. JIEC. Dulu pada tahun 1986, Wiyogo Atmodarminto saat itu Dubes RI di Jepang di-sebut2 namanya sebagai kandidat kuat Gubernur DKI Jakarta. Wiyogo kaget kok dia yang sudah merasa tua dicalonkan jadi Gub DKI oleh Suharto. Dia merasa malu jika jadi Gub DKI tapi belum berbuat apa2 untuk DKI. Lalu Wiyogo minta bantuan temannya konglomerat RI terkaya saat itu Edward Suryajaya (anak William S/Astra Grup) dan pemerintah Jepang. Permintaan Wiyogo itu dipenuhi Edward Suryajaya dan pemerintah Jepang. Mereka sepakat bangun Convention/Exhibition Center di Kemayoran. Tapi Pemerintah Jepang tak mau kasih kredit 100%, maksimum hanya 90%, Pemerintah RI harus sediakan 10%. Pemerintah RI setuju. Namun karena Pemerintah RI tak punya uang, 10% modal pemerintah RI itu diberikan dalam bentuk tanah seluas 33 ha di Kemayoran, Jakpus.

Lalu dimulailah pembangunan Convention Center di Kemayoran itu dengan bantuan kredit Jepang dan bunganya rendah, hanya 2.5% p.a. Saat itu belum marak bisnis convention center di Jakarta, income nya tidak begitu besar sampai pada akhirnya Pekan Raya Jakarta (PRJ) dipindah. Pengelolaan Exhibition itu dipegang oleh Edward Suryajaya Cs dan Pengelolaan PRJ tetap ditangani oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun pada tahun 1998 terjadi krismon. Dollar tembus Rp. 17.000. Edward Cs tak mampu bayar pokok dan bunga kredit yang capai US$ 30 jt. Namun, pengaruh Keluarga Suryajaya di Jepang memang luar biasa. Sebagai pemilik Astra Grup, keluarga ini punya posisi istimewa di Jepang. Hampir setahun Edward Suryajaya melobi pemerintah Jepang & Bank2 kreditur. Akhirnya berhasil. Utang dipotong habis (haircut) jadi US$ 7 jt.

Namun, tiba2 Edward cs dikhianati oleh stafnya, kesepakatan itu dibocorkan stafnya dan dilaporkan kepada HMP dan Fauzi Bowo. Foke saat itu jabat Kadis Pariwisata. Gubernurnya sudah digantikan Soeprapto. Foke dan Hartati lobi habis2an gubernur untuk rebut paksa. Gubernur kemudian berganti dengan Sutiyoso, Foke dan HMP juga diduga menipu Sutiyoso dengan iming2 dividen Pemprov lebih besar jika HMP yang kelola. Lalu terjadilah pengambil alihan secara paksa/culas oleh HMP & Foke terhadap pengelolaan kawasan 33 ha dan PRJ itu. Kenapa Foke intim dengan HMP?

Sumber saya menyebutkan bahwa Foke itu masih punya hubungan keluarga dengan Hartati melalui perkawinan sepupu istri Foke yang anak Sudjono Humardani. Sudjono Humardani itu sendiri adalah penasihat spiritual Suharto dan sangat berpengaruh pada jaman orde baru. Di-sebut2 tokoh Kejawen.

Kembali ke HMP, ternyata setelah ambil alih paksa (hostile takover) itu, HMP tidak membayar kewajiban dividen ratusan milyar ke DKI. Sudah banyak usaha Pemprov DKI tagih dividen PRJ/JIEC ke HMP tapi HMP selalu ingkar dan Fauzi Bowo tetap melindungi dia. Selain masih punya hubungan keluarga, ternyata Foke memang sengaja bela HMP agar HMP mau bujuk SBY/Ani SBY untuk dukung Foke jadi Gub DKI. Itulah sebabnya kenapa SBY dan Partai Demokrat tetap dukung Fauzi Bowo jadi Gub DKI lagi meski SBY secara terang2an benci sama Fauzi Bowo. Julukan Foke sebagai Gubernur Pepesan Kosong berasal dari SBY yang muak dan jengkel lihat kinerja Foke yang sangat buruk dan banyak korupsi. Foke sendiri karena sudah "memegang" Hartati Murdaya Poo suka melecehkan SBY. Dia adalah Gubenur yang berani suka telat jika diundang SBY. Kenapa Hartati sangat berkuasa dan berpengaruh besar terhadap SBY dan Cikeas? Ini ada hubungannya dengan korupsi HMP di Kemayoran itu. Setelah menguasai pengelolaan PRJ dan lahan 33 ha, Hartati tidak puas. Dia ingin membeli 40% saham tambahan di PT. Metropolitan Kencana.

PT. Metropolitan Kencana (MK) semula adalah milik Ciputra. Tapi karena krisis, Ciputra mau lepas sahamnya. HMP mau beli. Ciputra minta cash. Karena Hartati Murdaya tidak punya uang cash, maka dia cari akal bagaimana bisa beli saham MK yang kuasai Pondok Indah Estate dst..dst itu. Bingo!! HMP punya cara jitu meski nabrak hukum/korupsi. Ada tanah 33 ha milik negara yang sedang dia kelola. Lalu bersama2 Foke, mereka sikat.

Simsalabim...tiba2 dengan kekuatan suap dan lobinya, pemerintah (Menkeu Budiono, Mensesneg Bambang Kesowo dan Gub DKI Sutiyoso) setujui. Lalu diaturlah pengajuan kredit untuk kepentingan pribadi dengan agunan tanah negara 33 ha di Kemayoran itu. Dirut Mandiri ECW Neloe ikut2an. Semula Hartati itu dekat sama Megawati, apalagi suaminya Murdaya Poo adalah simpatisan Megawati. Tapi HMP ini tau baca situasi. Khianat.

Ketika uang kredit Mandiri cair 1.5 triliun, Hartati lalu gunakan untuk beli saham MK yang 40% dari Ciputra atas nama pribadi/perusahaan sendiri. Dari 1.5 triliun kredit Mandiri itu hanya kurang 200 M yang benar2 digunakan untuk PT. JIEC. Sisanya ratusan milyar lagi mengalir ke-mana2. Pada saat 2003 akhir dan 2004 awal itu Hartati sudah menempel ke SBY. Dia jeli melihat SBY sebagai sosok capres potensial. SBY & HMP bersatu. HMP butuh SBY sebagai cantelan politik di masa depan, dia lihat Megawati sudah redup dan tak akan menang Pilpres 2004. SBY tak punya uang. Apakah ada uang ratusan milyar yang mengalir dari HMP yang berasal dari kredit haram Bank Mandiri itu ke SBY dan Partai Demokrat?

KPK dibawah pimpinan Samad dulu berjanji akan usut kasus korupsi HMP dan aliran uang kredit haram itu. Tapi sampai sekarang Samad hanya omdo. Sudah jadi rahasia umum Samad sekarang jadi abdi istana. Sudah tidak independen dan ingkar janji untuk bongkar habis korupsi istana. Jadi cecunguk!

Mudah2an kasus korupsi dan suap HMP dalam kasus pelepasan lahan hutan lindung di Buol untuk jadi kebun sawit yang diungkap KPK bisa jadi pintu masuk. Bagaimana selanjutnya tentang korupsi2 HMP yang sering di-sebut2 sebagai mesin uang Cikeas? Apa hubungannya dengan Dahkan Iskan?

Semuanya nanti akan saya kupas dan bahas satu per satu untuk pencerahan publik dan misi perangi korupsi. Sekian. Terima kasih. MERDEKA !!!

Sosok Fenomenal DI - Bagian 2

by TM2K

Eng ing eeng, saya kultwitkan lagi (Part 2) tentang sosok Dahlan Iskan (DI) menteri BUMN yang fenomenal itu. Kita sudah ketahui bahwa Dahlan Iskan adalah pejabat yang terkesan egaliter, merakyat, "tampak lugu" dan ceplas ceplos, cerdik, bersahaja dst. Namun, pada kultwit part 2 ini saya akan bahas mengenai kinerjanya sebagai menteri BUMN khususnya terkait dengan janji2 beliau 7 bulan terakhir.

Janji DI yang pertama adalah mengenai tekadnya menjadikan Pertamina sebagai BUMN yang maju dan mampu kalahkan Petronas dalam 2 tahun ke depan. Padahal kita semua tahu janji DI itu adalah mustahil alias angin surga karena asset dan omset Petronas hampir 2 kali lipat Pertamina. Itu artinyan, janji yang diucapkan DI itu hanya untuk "menyenangkan publik" Indonesia yang memang pelupa dan mudah percaya.

Janji DI lainnya adalah menyelesaikan kemacetan parah dan antrian panjang di Pelabuhan Merak. Dia janji akan benahi PT ASDP. Bahkan DI sesumbar akan selesaikan antrian panjang di Merak tersebut hanya dalam waktu satu bulan saja. Tapi sudah 6 bulan tak ada hasil. Sekarang DI berkilah bahwa sumber masalah antrian panjang tersebut bukanlah ASDP tapi otoritas pelabuhan. Faktanya, ASDP gagal sediakan kapal.

Kebohongan DI lainnya adalah mengenai pendirian BUMN Holding Perkebunan, Konstruksi dan Farmasi. Sampai sekarang nol besar. Bahkan DI sudah melantik Megananda Daryono selaku Dirut BUMN Holding Perkebunan yang kemudian ternyata Perpres-nya pun belum ada.

DI membohongi publik dengan berjanji akan angkat sejumlah dirut BUMN wanita. Nyatanya sampai detik ini tak ada satu pun dilantik.

DI tipu publik dengan tawarkan tol gratis jika ada antrian tol lebih dari 5 mobil. Faktanya, sampai detik ini antrian panjang & tetap bayar.

Oh ya, yang terpenting, DI janji akan bubarkan Petral sarang korupsi terbesar, nyatanya dia gagal total & takluk pada mafia minyak.

DI umbar janji sediakan 100.000 ha lahan sawah baru untuk dukung ketahanan pangan. Faktanya sampai hari ini baru 3000 ha.

DI janjikan PLN akan terus upayakan pengurangan pemadaman listrik. Faktanya, PLN makin parah dan listrik makin sering padam.

DI dulu berjanji akan tingkatkan pelayanan kereta. Faktanya tak ada yang berobah lebih baik. Bahkan calo tiket makin men-jadi2.

Janji DI bereskan masalah PT. Merpati juga tak jelas. Sudah pakai sayembara2 berhadiah avanza pun, hasilnya NOL. Merpati makin hancur.

DI janji angkat profesional2 muda sebagai direksi BUMN. Faktanya, direksi2 tua, korup dan tak becus tetap dipertahankan.

DI juga janji muluk pada 2 Januari 2012 dihadapan Presiden dan eksekutif BEI. Katanya mau IPO 8 BUMN. Faktanya : hanya 1!

DI juga dengan enteng janji akan remajakan pabrik2 gula milik BUMN yang sudah tua dan tidak efisien. faktanya? Belum ada sama sekali.

DI juga janji akan selesaikan permodalan PT. KKA, faktanya KKA sampai sekarang tak beroperasi karena ketidakadaan modal kerja.

Diluar janji2 DI yang berjibun terkait BUMN yang sampai sekarang tak terpenuhi, ada janji lain yang tak masuk akal dan hanya untuk pencitraan. Contoh: DI berjanji akan sumbangkan gaji setiap bulan untuk bantu Pak Raden, tapi dia juga berjanji gaji bulanan untuk gedung KPK. DI "gemar umbar janji". Tujuannya agar publik senang dan citranya bagus. Ga peduli apakah janji itu dipenuhi atau tidak. DI juga senang tabrak sana tabrak sini. Banyak aturan yang dilanggar, yang sebenarnya berpotensi pidana. Presiden SBY pun gerah.

DI juga gemar keliling ke-mana2 urus masalah remeh temeh yang tak terkait dengan urusan BUMN. Padahal 140 BUMN & ratusan anak BUMN terlantar. Mengurus 1 BUMN saja sebenarnya sudah sulit dan butuh konsentrasi & waktu yang banyak. DI tak bisa biarkan BUMN seperti kehilangan induk. Saya khawatir semua janji DI itu tidak ada yang terealisir. Publik hanya diberi janji dan harapan kosong demi pencitraan semu. Peringatan terakhir dari SBY untuk DI sepertinya dicuekin saja oleh DI. Ini seperti bom waktu & buah simalakama bagi SBY.

Disatu sisi kinerja DI sangat mengecewakan SBY dan berpotensi menimbulkan masalah hukum dikemudian hari. Namun disisi lain, SBY ga berani pecat DI karena khawatir pemecatan DI itu dimanfaatkan DI untuk raih simpati publik. Apalagi DI terus ngebut meningkatkan popularitas & citra baiknya dimata publik dengan berbagai manuver yang didukung jaringan media.

Bahkan DI sering melakukan kritik terhadap pemerintah dalam forum2 resmi, lupa bahwa dia sekarang merupakan bagian dari pemerintahan SBY. Semakin lama SBY semakin tersudut dengan manuver DI. Ditambah lagi sikap SBY yang peragu dan selalu lamban mengambil keputusan. Sementara itu DI semakin cuek & jarang berada di kantor untuk tangani masalah2 strategis BUMN. Dia maju terus dengan agenda pribadi. Yang paling dirugikan atas situasi ini adalah rakyat. BUMN merupakan salah satu motor utama pembangunan bangsa dan penopang pertumbuhan. Akan sulit RI capai pertumbuhan ekonomi di atas 7% jika BUMN2 yang beraset lebih Rp. 2,500 triliun itu memble semua dan penuh korupsi. Dengan trik pencitraan dan pembentukan opini oleh jaringan medianya, DI bisa lolos dari tanggung jawab sebagai Men BUMN di mata publik.

Cukup sekian dulu, nanti saya sambung kultwit tentang DI part 3 dan seterusnya. Semoga bermanfaat. Wassalam.

Dugaan kasus korupsi Hartati MP - Bagian 1

by TM2K

Eng ing eng...saya akan kultwit tentang dugaan kasus korupsi Hartati Murdaya Poo (HMP), penguasaha kelas kakap, di-sebut2 kerabat dekat Cikeas. HMP juga dikenal sebagai Ketua Umum Organisasi Keagamaan di Indonesia. Sering dituduh sebagai kasir & mesin uang Cikeas. Siapa pejabat Indonesia yang ga "takut & segan" sama HMP?. Dia adalah superwoman di Indonesia. Pejabat2 yang berani lawan dia banyak yang KO". Suami HMP adalah Murdaya Poo, juga konglomerat papan atas yang pernah jadi anggota DPR dari fraksi PDIP, namun kemudian dipecat tahun lalu. Pemecatan Murdaya Poo sebagai anggota DPR PDIP diduga keras karena tuduhan tidak loyal kepada partai kepala banteng itu, juga karena faktor HMP. 

HMP dulu dikenal sebagai pemilik Central Cipta Murdaya (CCM) grup. Usahanya ber-macam2. Dulu juga sebagai pemilik lisensi pabrik Nike. Usaha CCM merambah ke-mana2. Berkembang pesat. Dari sawit hingga kimia. Maklum aja, dia kerabat dekat istana & juga kerabat Megawati. Dibandingkan Ayin alias Arthalita Suryani yang pernah ditangkap suap jaksa Urip Tri Gunawan sangat heboh itu, HMP jauh lebih hebat, sekarang nasib HMP sudah kayak Ayin. HMP tidak tertangkap tangan & akan dijadikan tersanka. HMP masih status dicekal dugaan suap Bupati Buol. Selain kasus suap bupati Buol, HMP juga di-sebut2 akan diusut kasus korupsinya di PRJ yang terdiri dari 2 kasus besar.. HMP juga di-sebut2 sebagai penyumbang terbesar dana kampanye Foke & bantu Hendarji untuk menangkan pilgub DKI Jakarta. HMP ada di-mana2. 

HMP bantah disebut sumbang Foke 10M, mungkin 10M itu kekecilan. Merendahkan status HMP sebagai konglomerat top negeri ini hehe. Status hukum HMP saat ini terkait kasus korupsi Buol dalam perizinan HPH/kebon sawit memang baru tahap cekal alias dilarang ke LN. Untuk kasus Buol yang bupatinya sudah jadi tersangka, saya ga mau bahas. Sudah banyak dimedia2 massa. Saya mau bahas yang belum ada dimuat di-mana2. Biasanya, nanti setelah saya twitkan, 1-3 bulan kemudian baru media yang lain (koran, mediaonline, TV dll) ikut2an tulis dan liput hehe. Saya bahas dulu kasus korupsi PRJ & pengelolanya PT. JIEC yang sangat terkenal itu. Semua warga Jakarta pasti tahu apa itu PRJ hehe. Saya bahas tentang korupsi JIEC dan PRJ, bukan tentang kerak telor, ondel2 atau pameran bisnisnya yang raup omset triliunan setiap tahun. 

Ada apakah dibalik kemegahan PRJ itu? Ada aroma busuk, sikut menyikut, tipu menipu, konspirasi dan korupsi triliunan rupiah. Saya ga akan singgung dulu korupsi dividen atas hasil/keuntungan pelaksanaan PRJ ratusan M yang seharusnya masuk kas pemprov DKI. Soal korupsi & manipulasi dividen hak pemprov DKI akan saya bahas pada kultwit selanjutnya. Sekarang bahas korupsi asset negara aja. Korupsi atas asset negara yaitu tanah lokasi PRJ/JIEC seluas 33ha di kawasan Kemayoran itu diduga melibatkan sejumlah pejabat tinggi RI. Pejabat tinggi yang diduga terlibat diantaranya: Budiono (sekarang wapres), Bambang Kesowo (ex mensesneg), Agus Marto, ECW Neloe dll. 

Bagaimanakah modus korupsi yang diduga dilakukan HMP cs ini? Sangat kasar & vulgar!! Tanah asset negara 33ha itu diagunkan ke Bank Mandiri.. Tanah 33ha milik Setneg RI itu diagunkan ke Mandiri, uang kucuran kreditnya sekitar Rp.1.5 T digunakan untuk kepentingan pribadi. Dari Rp.1.5 T uang haram hasil mengagunkan tanah milik negara 33ha itu, hanya sekitar 200M yang digunakan untuk "permak" gedung JIEC. Sisa uang haram yang sekitar Rp.1,3 T itu digunakan untuk kepentingan pribadi seperti take over saham PT. Metropolitan Kencana, dll. 

PT. Metropolitan Kencana itu adalah developer yang kelola kawasan Pondok Indah. Kawasan paling presitisius & termewah di Jakarta. PT. MK dulu dimiliki pengusaha terkemuka Ciputra namun saat kesulitan keuangan,di take over oleh HMP pakai uang kredit Mandiri. Masalahnya adalah bagaimana mungkin Bank Mandiri kucurkan kredit 1.5 T dengan agunan tanah negara? Kok bisa? Aneh bin ajaib hehehe. Secara sekilas dapat dicium aroma busuknya. Bisa jadi tanah negara itu dialihkan kepemilikannya ke HMP secara tidak sah/legal. 

Atau tanah negara itu direkayasa sedemikian rupa sehingga bisa jadi jaminan kredit dari Bank Mandiri,  yang proposalnya diajukan oleh Swasta. Diduga keras ada perbuatan pidana penipuan, pemalsuan, korupsi & kejahatan perbankan dalam kasus pengalihan tanah negara 33ha itu. (Dirut Bank Mandiri saat itu ECW Neloe, Mensesneg (penguasa asset tanah negara di Kemayoran) Bambang Kesowo, Menkeu Budiono dst). Kredit haram sekitar Rp. 1.5 T itu dikucurkan pada tahun 2003. Saat Megawati Presiden RI. Hartati saat itu sangat dekat dengan Mega. 

Dengan pat gulipat, kongkalikong, rekayasa, kolusi dan suap, asset negara tanah 33ha di kemayoran itu diloloskan jadi agunan kredit. Kredit cair sekitar Rp.1,5T dari Bank Mandiri. Kemana uangnya yang 1.3 T diluar peruntukan poles2 gedung JIEC Kemayoran?. Pada saat itu adalah menjelang pemilu/pilpres 2004. Selain suap menyuap, pencalonan  Murdaya Poo jadi caleg, ada juga biaya politik lain. Kita tahu tiba2 HMP menyeberang ke kubu SBY yang saat itu Menko Polkam yang dianggurin/dicuekin Mega karena dinilai telah menipunya 4 x. Kita juga tahu SBY pada saat itu maju sebagai Capres tapi ga punya modal untuk dana kampanye. Apakah uang 1.3 T ada mengalir ke SBY?. Jawabnya: Nanti pada sesi kultwit part 2 dan seterusnya. 

Sekian dulu. Terima kasih semoga bermanfaat. Aufklarunk! Carpediem!!.

Sosok Fenomenal Dahlan Iskan - Bagian 1

by TM2K

Eng ing eeng..saya akan kultwitkan sekilah tentang sosok Dahlan Iskan (DI), menteri BUMN yang fenomenal itu. Ini Part I dari beberapa kultwit.

DI ketika ditunjuk jadi Dirut PLN memang telah menunjukan prestasi yang lumayan, ada dimuat dalam bukunya 1 tangis sejuta tawa. Salah satu keberhasilan DI di PLN adalah menekan tingkat pemadaman listrik yang sudah kronis dan mengganggu kehidupan rakyat se-hari2. DI juga berhasil "menularkan" cara kerja yang efektif dan efisien di PLN. Banyak praktek KKN yang dia basmi. Sambungan baru juga naik tajam. DI juga dikenal sebagai sosok yang tidak kenal lelah, energinya se-olah2 tanpa batas meski dia eks pasien transplantasi hati/liver. Team work juga bagus. Namun, success story DI di PLN itu bukan tanpa "cacat". Kalangan internal PLN, Depkeu & DPR tahu persis bagaimana pemborosan puluhan T di PLN. Pemborosan puluhan Triliun di PLN itu disebabkan karena "terobosan" DI untuk atasi pemadaman listrik dengan sewa genset2 berkonsumsi BBM/solar . Sampai saat ini kasus infesiensi terkait sewa genset2 tersebut masih tahap pemeriksaan DPR, BPK, Kepolisian, Kejagung & KPK. Belum ke proses hukum.

Ketika Mustafa Abubakar kena stroke, DI muncul jadi pengganti sebagai MenBUMN. Disebut2 sebagai hasil endorsemen/titipan Chairul Tandjung. Di tingkat elit politik nasional, sudah rahasia umun, pos Menteri BUMN itu adalah "jatah" atau "orangnya" Chairul Tanjung/Para Grup. Disamping itu, awalnya SBY juga butuh figur menteri yang populer dan bisa dijadikan pendongkrak kredibilitas SBY dan KIB II yang hancur lebur .

Di awal penunjukan DI, publik happy. Presiden senang. DI langsung "tancap gas" dan lakukan manuver2 yang menarik simpati rakyat. Keren deh. …DI banyak telurkan kebijakan2 yang populer: delegasikan 20 kewenangannya ke dirut2 BUMN, rencana profesional wanita jadi direksi BUMN. Rencana tunjuk anak2 muda yang profesional, cerdas, dan berani untuk jadi direksi BUMN, bubarkan Petral yang sarang korupsi terbesar di RI. Rencana hapus macet di penyebrangan Merak - Bakauheni hanya dalam 1 bulan, rencana IPO 8 BUMN, holding BUMN Perkebunan, Tambang, Farmasi. BUMN Holding Kontruksi, selesaikan macet di jalan tol Jakarta dan akan bebaskan biaya tol jika kemacetan di pintu tol lebih dari 5 mobil. DI mau berantas mafia KKN & distribusi BBM di Pertamina, jadikan Pertamina kalahkan Petronas hanya dalam waktu 2 tahun, cetak 1 juta ha sawah. DI juga mau ciptakan pelayanan KAI yang terbaik, selesaikan masalah Merpati via Sayembara Avanza, mau remajakan pabrik2 gula, CPO dst dst  dst. Intinya, semua yang direncanakan DI dalam waktu 7 bulan terakhir ini sangat "memuaskan" dahaga publik. Rakyat terpesona, terbawa mimpi2 indah.

Nah, sekarang kita lihat realisasi & fakta2nya. Apa yang sudah dilakukan DI selama hampir 8 bulan sebagai Men BUMN? Apakah seindah janji2 aslinya?

Publik sekarang mulai meragukan integritas dan kapasitas DI sebagai Men BUMN. Mayoritas sudah menilai hanya sebagai pencitraan DI belaka. Apakah salah dengan manuver2 DI yang sangat terkesan untuk kepentingan pencitraan itu? Jawabnya : TIDAK. Itu sah2 saja. Bagus untuk "jualan."

Lakon DI yang sesak2an naik kereta, numpang ojek, makan di pinggir jalan, jadi sales Tol Card di jalan tol, tidur di gubuk petani & savanna. "Menyumbang" Pak Raden yang sakit, tampil dibanyak TV Show, "ngamuk2" di jalan tol, terbitkan 2 buku & features, aktif di twitter dst dst dst. Semua yang dilakoni oleh DI itu tentu menarik utk diikuti & dikaji. Apakah itu hanya pencitraan murahan by design (skenario/direncanakan)?

Pencitraan itu penting, bahkan sangat penting bagi para pejabat, tokoh, politisi dst...Citra positif yang kuat itu sangat berguna. Citra baik itu menjadi legitimasi bagi tokoh terkait untuk menjalankan program2nya, mencapai tujuannya sekaligus mendapatkan dukungan public. Banyak politisi, tokoh, pejabat, pengusaha dst, yang berhasil, kinerjanya luar biasa, integritas bagus, dst..tapi publik tidak tahu, tidak kenal.
Kenapa bisa tokoh2 yang luar biasa itu tidak dikenal luas oleh publik/rakyat? Karena mereka tidak mau atau tidak tahu cara pencitraan yang tepat. Pencitraan itu sendiri adalah suatu program kerja yang dilakukan secara sistematis, terencana, terorganisir, kontiniu dan professional. Ada 2 hal utama yang bisa jadi dasar kreasi pencitraan: sosok pribadi yang akan dicitrakan (karakter) dan kinerja/prestasi dari sosok tersebut. Karakter figur yang kuat, integritas (kejujuran, keberanian, moral dan akhlak) bagus, adalah modal yang besar. Plus jika punya prestasi hebat. Semua kekuataan yang ada dalam sosok yang mau dicitrakan itu dieksplore habis2an oleh suatu tim pencitraan yang solid. Semua kelemahan ditutupi. Tim pencitraan yang hebat, akan lakukan inventarisisasi kelebihan2 yang terdapat pada sosok/figur yang akan diangkat/digenjot pencitraannya.

Nah, contoh seperti DI. Publik sekarang telah melihat hasil kerja tim pencitraan DI yang luar biasa. DI dipersonifikasikan sebagai figur yang cerdas, sukses, easy going, egaliter, merakyat, ceplas ceplos, rendah hati, gaul abis, pemurah/baik hati, dst..dst . Sebagai mantan wartawan & pengusaha media terbesar yang sukses, DI dengan tepat telah memilih personifikasi yang dikehendakinya di mata public.

Bagaimana semua ini bisa terjadi? 1. DI memang sangat paham kekuatan pencitraan diri. DI selalu ngomong ke teman2 dekat, staf dan kolega2nya tentang begitu pentingnya pencitraan diri. "Jika citra diri sudah bagus, kita bisa buat apa saja, karena publik akan dukung kita" ujar DI

Itu sebabnya, mengenai pencitraan diri, DI menggarap dan mengerjakannya dengan sangat serius. Ke-mana2 dia selalu bersama tim media/citra. Setiap gerak langkah, ucapan dan perilaku DI direncanakan dengan se-baik2nya sesempurna mungkin, dinilai, untuk dapat dijadikan bahan pncitraan. Rekan2 DI, pers & elit negeri ini tahu persis bahwa DI kemana2 selalu membawa stafnya yang bertugas khusus u/ angkat berita ke media/pers. Maka tidak heran, setiap tindakan DI yang humanis, populis atau bahkan kontroversial namun sangat bagus untuk pencitraan, sangat cepat menyebar. Selain didukung oleh jaringan raksasa media Jawa Pos Grup (180 koran), JPNP dan 45 TV lokal, DI juga didukung http://t.co/NncaoRLb. Makanya tidak heran, berita menarik dan bagus (untuk pencitraan) tentang DI bisa dibaca setiap hari di http://t.co/NncaoRLb

Mayoritas publik yang cermati lakon DI tentu sudah sadar/ tahu persis bahwa apa yang muncul di media2 massa tentang DI itu = by design. Tentu saja semua yang dilakukan oleh DI itu tidak salah. Wajar dan sudah seharusnya dilakukan oleh politisi, pejabat, tokoh2 lain. Namun, sudah sewajarnyanya juga, akun pencerahaan, antikorupsi dan provokator untuk kejujuran seperti TM2000 ini beri pemahaman kepada public. Tujuan kami adalah agar publik dapat bertindak hati2 dalam menilai, mengambil kesimpulan dan memutuskan sesuatu yang terkait nasib bangsa. Cukup sekian dulu. Nanti saya sambung part 2 dan seterusnya tentang profil DI sebagai pejabat publik. Semoga bermanfaat. Wassalam