Sabtu, 23 Juni 2012

Jusuf Kalla yang saya kenal

By @triomacan2000

Tadi ada teman yg minta dikultwitkan tentang Jusuf Kalla, mantan wapres kita yang nanti 2014 mungkin akan maju lagi sebagai capres. Saya terus terang tidak tahu banyak tentang "isi perut" JK, tapi akan coba kultwitkan apa saja yang saya ketahui, yang mungkin salah atau kurang lengkap.

JK itu sosok pemimpin fenomenal yang pernah dimiliki negeri ini. Saya pertama sekali ketemu JK adalah ketika diajak teman main golf bareng dia. Ketika itu JK baru saja diberhentikan oleh GusDur dari jabatan menperindag karena dituduh korupsi oleh GusDur. Tuduhan itu ga pernah diusut. Sambil bergolf ria, JK banyak cerita tentang Gus Dur dan kegalauan hati JK. Menurutnya, Gus Dur terlalu banyak dipengaruhi bandit2 politik. Karena keterbatasannya, Gus Dur sangat tergantung pada orang sekiling2nya yang berikan info kepada Gus Dur. Info itu banyak penuh fitnah. JK jadi korban.


JK dituduh Gus Dur korupsi ketika jadi ka Bulog dan Menperindag. Termasuk tuduhan menyelundupkan mobil2 mewah. JK akhirnya mundur. Kemudian, ketika pilpres 2004 JK putuskan maju jadi cawapres SBY. Keputusan itu penuh pertimbangan matang. SBY pada saat itu sedang naik daun. Popularitas SBY semakin naik ketika SBY sering curhat di media bahwa dirinya "dizalimi" presiden Megawati. SBY mengaku Mega cuekin SBY.  Mega tak pernah ajak SBY untuk rapat2, kunker dll yang terkait polkam. SBY juga tidak bisa bertemu Megawati. SBY merasa dia ga dibutuhkan. Popularitas SBY semakin tinggi ketika Taufik Kemas mengejek SBY dengan sebutan jenderal cengeng. Rakyat melihat SBY "terzalimi". Kasihan

Padahal Megawati itu kesal pada SBY yang dianggapnya menipu Presiden. Mega pernah tanya 4 kali kepada SBY, apakah SBY akan nyapres? Setiap ditanya Mega, Jawaban SBY selalu katakan : tidak. Eeh..tau2 Mega dengar SBY mau maju jadi capres 2004. Mega merasa dibohongi.

Kembali ke JK. Mengetahui SBY populer, JK setuju jadi cawapres SBY. JK ajukan sejumlah syarat tertulis. SBY setuju tandatangan. Jabatan JK pada saat Mega jadi presiden adalah menko kesra..thanks pada teman tuips yang mengingatkan saya. Penjanjian yg di ttd bersama SBY-JK itu merupakan pengaturan jobdes & kewenangan antara mereka berdua. SBY : polhukam, JK : ekonomi/kesra

JK juga berjanji akan tanggung jawab untuk bantu dana pemenangan pilpres. SBY pada saat itu uangnya cekak. Konglomerat ga ada yang mau bantu dia. Akhirnya SBY - JK berhasil kumpulkan banyak uang untuk pilpres. Ada bantuan pribadi JK, Aksa Mahmud (iparJK), Alwi Hamu (teman akrab) dll. Timses SBY- JK dimotori duet Sudi Silalahi dan Alwi Hamu. Perpaduan solid militer & HMI. Akhirnya, SBY - JK menang pemilu kalahkan Mega.

Mulai SBY- JK pimpin negara ini. Tapi belum apa2 sudah mulai gesekan. Gesekan pertama saat penyusunan kabinet. SBY mulai ingkar janji. Menteri2 ekonomi yang diminta JK banyak yg ga disetujui SBY (baca Bu Ani). Geseken kedua yang mencuat ke publik ketika JK buat kewapres. Kep wapres tentang bencana aceh. Orang2 ring 1 SBY teriak2 meradang marah. Kok wapres berani2nya terbitkan SK yang ga ada dasar hukumnya? Geseken berikutnya SBY -JK adalah dengan Sri Mulyani sang menkeu kesayangan SBY yang sering dinilai JK keluar dari platform visi ekonomi. SMI juga dinilai JK terlalu patuh dan berpihak pada Bank Dunia/IMF/AS dan sering menghambat program2 ekonomi JK. Bahkan sering melawan. SMI juga sering menolak proyek dan bisnis2 yang mau dikuasai oleh keluarga JK. SMI berani karena selain bisnis keluarga JK banyak yang dinilai SMI ga benar, juga karena SMI merasa diback up penuh oleh SBY, Bank Dunia dan IMF. Pada saat itu, memang banyak sekali proyek2 pemerintah, konsesi, kebijakan2 dst yang dianggap dikuasai atau menguntung bisnis keluarga JK. Bahkan sempat ada pameo bahwa dunia usaha Indonesia terutama proyek2 pemerintah selalu dimenangkan oleh 3B. (Bukaka, Bosowa, Bakrie). 3 B ini menggurita kemana2.

Disamping itu juga, JK dinilai terlalu nepotisme. Pejabat2 eselon I disetiap K/L selalu mesti ada kerabat JK atau setidaknya orang Makasar. Demikian juga BUMN2, direksi2 dan proyek2 BUMN dominan diisi & dimenangkan oleh kerabat JK. Ada istilah pokoknya SDM. Semua Dari Makasar.

SBY dan ring2 1 nya tentu saja galau. Tapi JK tenang2 saja. Menurut JK itu hal yang wajar sepanjang tidak langgar aturan. Apalagi JK mampu buktikan kinerjanya yang bagus. Semua masalah2 ekonomi bahkan polkam yang merupakan tanggung jawab SBY dapat diselesaikam dengan baik oleh. Ada juga isu lucu tentang nepotisme ini. SemenBUMN Said Didu, dikabarkan sampai pernah ditanya loyalitasnya oleh SBY sampai 9 kali. Ke JK atau ke SBY?  Ini disebabkan Said Didu sering dilaporkan kalahkan calon2 direksi BUMN yang diusulkan SBY atau orang2 SBY. SBY galau

Namun, untuk Dirut Bank Mandiri, SBY ga mau mengalah. Meski disebut2 JK dan Aksa Mahmud ngotot ajukan Sigit Pramono, SBY dan Ani SBY tidak mau setujui. Dan akhirnya Agus Marto yang jadi dirut bank mandiri. Gesek2an SBY dan JK terus berlangsung. Main kucing2an & adu licin. Gesekan yang cukup keras dan diketahui publik adalah ketika terjadi krisis pasar uang global. SMI dan JK beda pandangan dan sikap. SMI mau hadapi krisis ini sesuai dengan rekomendasi Bank Dunia. JK tidak mau. Alasan JK, pasar modal RI beda dengan pasar uang negara lain. SMI mau jor2an habiskan anggaran negara back up pasar modal. JK ga mau. Alasan JK, rakyat RI yang main pasar modal hanya 400 ribu org. Untuk apa habiskan uang negara puluhan atau ratusan triliun hanya untuk kepentingan 400.000 rakyat sedangkan ada 230 juta rakyat yang susah.

Tapi SMI terus saja membangkang JK. Apalagi SBY mendukung penuh SMI sampai akhirnya JK yang marah2 sampai dikabarkan gebrak meja SBY. Mengadapi kemarahan JK, SBY ga bisa berbuat apa2. SBY sadar bahwa seharusnya ekonomi itu domain JK. SBY juga sadar kekuasaanya ditopang JK. Saat itu JK, selain wapres juga ketum Golkar. Partai terbesar yang kuasai DPR. Banyak masalah politik yang harusnya diselesaikan SBY. Tapi karena SBY tak mampu dan demokrat lemah kualitas dan kwantitas di parlemen, akhirnya JK yang selesaikan. SBY sadar dan paham itu. Saat itu ada lelucon. SBY itu selalu telp JK 5-10 kali sehari jika ada masalah atau isu politik & tak bisa tidur jika JK belum beri jaminan. Karena kehebatan & kegesitan JK selesaikan masalah2 termasuk polhukam, sedangkan SBY tak bisa buat apa2, muncul julukan The Real President. Julukan the real president pada JK ini tentu saja membuat SBY dan pendukungnya marah, meradang, galau dan malu. SBY seolah2 tidak becus.

Kegalauan SBY, Ani SBY, cikeas dan pendukung SBY inilah yang mendorong SBY tidak mau lagi duet dengan JK pada pilpres 2009. Keputusan SBY ini sebenarnya sudah diambil 1 tahun sebelum pilpres dan didukung oleh konglomerat2 yang merasa dikerdilkan oleh 3 B tadi. Namun, u/ kepentingan strategi pemenangan pilpres, SBY sengaja gantung info ini sampai deket2 pilpres agar JK ga bisa buat persiapan matang & mudah dikalahkan. Akhirnya, JK yang berduet dengan Wiranto terbukti kalah telak dari SBY-Budiono. SBY dengan cerdik, mengklaim semua keberhasilan pemerintah terutama keberhasilan ekonomi & penegakan hukum/pemberantasan korupsi sebagai prestasi SBY dan semua kegagalan pemerintah sebagai kesalahan JK

SBY dengan pembangunan citra yang luar biasa, berhasil kecoh rakyat dan cecoki rakyat dengan isu penguasaan ekonomi secara serakah oleh JK cs. Rakyat RI yang dominan belum cerdas dan gampang terbuat pencitraan, akhirnya memilih SBY- Budiono & hanya segelintir yang memilih JK – Wiranto. Kini rakyat baru sadar bahwa SBY tak cakap sebagai presiden. Sejak terpilih sampai sekarang pemerintahan SBY kacau balau, penuh korupsi, konflik dan tak kunjung henti dirundung malang. Rakyat menderita, hukum tak ada, negara trancam kehancuran dst, seolah2 negara tanpa pemimpin. Demikian kultwit sekilas tentang Jusuf Kalla alias JK. Terima kasih telah menyimak. Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar