Selasa, 10 Juli 2012

Antara Freemason, Illuminati & KG

by TM2K

Freemason dan illuminati Itu sendiri sebagai organisasi atau sebagai gerakan tidak pernah terbukti atau diakui keberadaannya. Tetapi berangkat dari postulat bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semuanya bergerak atau jadi atau timbul dari hukum sebab akibat. Konsipirasi global (KG) sering di-sebut2 terkait erat dengan OTB atau GTB freemason atau illuminati. Padahal harus dilihat bahwa KG dan FM atau Illuminati bisa saja merupakan 2 hal yang berbeda. KG adalah konteks kekinian. FM atau Illuminati terkait isu atau fenomena yang telah berusia ratusan tahun yang di-kait2kan dengan sekelompok orang tertentu atau agama/ sekte. Dalam hal tertentu, sering dipahami bahwa KG tekait dengan FM atau illuminati. Bisa saja KG itu dikendalikan oleh kelompok ini. Meski begitu, mayoritas peneliti atau pengamat percaya bahwa KG lebih bersifat taktis, ekonomis dan politis ketimbang IL atau FM yang idelogis. 

Namun, tujuan akhirnya tetap sama yaitu : hegemoni atau dominasi kekuasaan sekelompok orang/bangsa terhadap orang atau bangsa lainnya. Modus atau cara kerja KG tentu lebih mudah dibaca, dilihat dan dirasakan daripada OTB/GTB seperti IL atau FM tadi. Jadi daripada bahas FM atau IL yang terlalu jauh, lebih baik kita bahas konspirasi global yang nyata2 ada dan jadi ancaman terbesar pada bangsa ini. KG itu hanyalah sebutan bagi operasi penaklukan atau "perang" yang dilakukan oleh sebuah atau sejumlah negara terhadap negara lain. KG mengantikan perang konvesional sebagaimana yang kita kenal. KG adalah strategi atau bentuk perang yang tidak menggunakan pasukan militer. KG itu adalah penaklukan/ penguasaan suatu negara yang kemenangannya dalam wujud "pengendalian" oleh pemenang perang atas negara lain. Contoh sederhananya : penandatangan LoI IMF dan RI itu sudah dapat dikatakan sebagai kemenangan KG terhadap RI. Kita tunduk dan jadi budak IMF. 

Tujuan KG hampir sama dengan penjajahan atau kolonialisme tapi tanpa kehadiran penjajah secara fisik hadir di negara yang ditaklukannya. Tujuan KG ini : pasar, sumber daya alam, ekploitasi SDM, moneter/financial dan pengaruh politik global, Cara pencapaian tujan KG ini adalah dengan memperlemah semua sendi2 kehidupan negara/bangsa yang dijadikan targetnya. Modus yang paling umum adalah melalui keterpengaruhan budaya, narkoba, demoralisasi, depatriotisme, ketergantungan dst dst. KG ini masuk secara halus, tidak disadari, mengunakan tangan2 orang lain, utamanya melalui elemen2 bangsa itu sendiri. Elemen2 masyarakt negara yang jadi sasaran KG tidak sadar dia telah menjadi alat atau boneka KG. Mis : pejabat2 tinggi, partai, ormas, pers. KG bahkan dapat memperalat pimpinan negara, presiden, DPR, lembaga2 keuangan/politik, universitas, LSM dst. Bahkan saya sendiri menilai ormas seperti FPI secara tidak sadar telah menjadi boneka dan menjalankan tujuan KG di Indonesia. Selain FPI tentu saja, pemerintahan kita saat ini, sebagian media, LSM, Partai2, DPR dst telah diinfiltrasi oleh agenda2 KG.

Mau bukti? Lihat saja sekarang ini. Presiden dan calon presiden kita merasa multak/harus dapatkan dukungan AS agar bisa menjadi Presiden RI. SBY sudah disiapkan oleh USA untuk jadi presiden RI. Mereka "bantu" maksimal agar SBY bisa jadi presiden RI karena dinilai akan jalankan agenda AS. Pada awal 2004 sebelum pilpres, kongres AS mengundang Permias (persatuan mahasiswa RI di AS). kongres bertanya siapa presiden RI yad?. Pada saat itu, pimpinan Permias menjawab : Wiranto. Kongres AS bertanya sampai 3 kali dan dijawab tetap : Wiranto. Kongres AS tegaskan menolak. Lalu secara diplomatis kongres AS bertanya : "bagaimana jika SBY? Apakah mungkin?" Permias kaget. SBY belum populer. Tidak diperhitungkan. Hanya sebulan sejak pertemuan itu, tiba2 nama SBY melejit. Terus menerus jadi berita. Ga sampai 5 bulan, SBY menjadi sangat populer. Nah, kita sudah lihat sendiri bagaimana SBY "kebetulan" terpilih jadi Presiden RI dalam pilpres. 

Lalu contoh lain : kita lihat bagaimana RI menjalankan kebijakan ekonomi pro pasar, pro modal, pro investasi asing dst dst..dengan cara yang salah. Maka lahirlah sedikitnya 14 UU yang memberikan kelonggaran luar biasa kepada asing untuk mencaplok SDA dan pilar2 ekonomi kita. Kita lihat juga bagaimana Koperasi yang menjadi nafas dan pilar utama ekonomi sesuai UUD 45 ga bisa tumbuh. Dibonsai. Kerdil. Lalu kita lihat juga bagaimana moralitas bangsa kita merosot. Hedonisme, materialisme, pragmatisme dsj menjadi tujuan dan kebahagian utama. Banyak agenda2 KG yang masuk melalui jargon2 globalisasi, kebebasan, emansipasi, kesetaraan, HAM bahkan demokrasi. Tapi prasyarat2nya diabaikan. Semua jargon2 tadi punya nilai2 dasar yang bagus sepanjang syarat utama terpenuhi : telah terwujudnya indentitas bangsa, kecerdasan dan hukum. Syarat2 tadi tidak dipersiapkan terlebih dahulu. Kita lompati, akibatnya: kehancuran. 

RI hanya jadi pasar, pemasok bahan baku, ATM, konsumerisme. RI tidak punya kedaulatan apa pun lagi. Tidak punya asset apapun lagi. Semua dikendalikan oleh KG. Pihak2 yang sadar dan melawan akan dihabisi. KG menghabisi pihak2 yang sadar dan melawan itu dengan musuh2 sebangsa yang secara sadar atau tidak, telah jadi antek KG. Contoh, dibidang energy, RI tidak akan pernah bisa memulai apalagi menyelesaikan pembangunan PLTNuklir. LSM2 akan ribut & opini dibentuk. Seolah2 PLTN itu sangat berbahaya. Padahal semua negara maju menggunakan PLTN sebagai sumber utama energy bangsanya. Contoh, dibidang keuangan : RI tidak akan pernah bisa punya perbankan, multifinance, asuransi atau Koperasi kelas dunia. Permodalan dan persyaratan untuk bisa punya atau menuju perbankan, multifince, asuransi dan koperasi ini dipersulit. Megap2, dicaplok. Itu sebabnya mayoritas perbankan, multifinance, asuransi yang besar di RI adalah milik asing. 

Lokal hanya 1-2 saja. Contoh, di bidan Budaya : film2 holywood menyerbu, dibioskop, dirumah. Budaya2 barat populer jor2an disodorkan ke wajah rakyat setiap hari. Dibidang ideologi : pancasila dimatikan. Ditumbuh suburkan sikap antitoleransi : FPI, ahmadiyah, suku, agama, antar golongan, diadudomba. Dibidang pertahanan : Hanya di darat kita masih bisa melihat adanya "kedaulatan" RI. Di Laut dan diudara, RI tidak punya kedaulatan. Laut kita setiap saat mengalami trespassing dan illegal fishing. Wilayah udara kita setiap saat "dilewati dan ditongrongi" pesawat ilegal. Yang luar biasa bodohnya kita adalah bahwa sampai sekarang RI selalu "gagal" menginventarisir dan menghitung jumlah total kekayaan alam/SDA. RI tidak tahu berapa persisnya jumlah nilai SDA kita, terdiri dari apa saja, berapa lama habis terpakai dst. Ini membuat kita "buta". RI tidak tahu mau bagaimana dan menghadapi apa dalam 25,50,100 tahun ke depan. Ga ada arah. Ga ada informasi yg akurat. Ibarat org buta dan tolol, akhirnya kita manut aja mau dibawa kemana. Persis kaya KEBO yg dicucuk hidungnya. Maka, akibat kebodohan pemimpin kita menghadapi KG ini, saya pesimis RI ini masih ada 10-20 thn mendatang. Mungkin lebih cepat kehancurannya. 

Cukup sekian saja dulu kultwit pemanasan tentang KG ini. Menjabarkan point2nya saja via kultwit saya prediksi akan makan waktu 1 minggu penuh.

1 komentar:

  1. kalau gak suka jangan ditonton atawa di beli (Iluminati = Teori Hantu)..gitu aja rephot

    BalasHapus