Selasa, 10 Juli 2012

Dugaan Kasus Korupsi Sandiaga Uno – Bagian 2

by TM2K

Eing ing eng..kita kembali twitkan tentang kasus2 SU, pengusaha muda terkemuka yang ternyata tak lebih dari seorang kriminal. Saat ini kasus hukum SU memang masih segelintir : Penipuan, pemalsuan surat, korupsi dan pencucian uang terkait saham Garuda. Namun sebenarnya SU memiliki banyak kasus pidana lainnya yang seperti bom waktu yang akan meledak di mana-mana setiap saat.  Sekarang SU bisa saja KEBAL HUKUM karena kedekatannya dengan elit penguasa seperti Joko Suyanto, Agung Laksono, Amir Syamsudin, Erwin Sudjono dll. Sekarang bisa saja SU dengan beking penguasa berkelit dari jeratan hukum. Tapi Gusti Allah mboten sare. Dia Maha Tahu tapi Dia Menunggu. 

Agar publik tahu tentang sepak terjang kejahatan SU, saya akan uraikan satu persatu kejahatan SU yang saat ini "dimandekan aparat". Kita akan mulai dari kasus korupsi Depo Pertamina Balaraja, lalu korupsi Duta Graha Indah sampai kasus2 pencucian uangnya di Garuda dst .Pada kasus Depo Pertamina Balaraja, SU terlibat pada 3 tindak pidana sekaligus : penipuan, pemalsuan dokumen dan korupsi. Penipuan yang dilakukan SU pada kasus Depo Pertamina Balaraja dilakukannya terhadap pemilik PT. Pandan Wangi Sekartadji yang dtipunya secara licik. Pemilik PWS Tri Harwanto dan Jhoni Hermanto melapokan penipuan oleh SU ke Polda Metro Jaya (LP/2078/VI/2011/PMJ/ditresktimsus). Mereka mengaku ditipu oleh SU melalui Perjanjian Jual Beli yang kemudian disusupi dengan supplement agreement palsu oleh SU.

SU memang terkenal jago dalam meraih untung besar dengan cara2 take over perusahaan. Modusnya dia beli perusahaan dengan uang muka kecil. Lalu berdasarkan perjanjian jual beli yang belum lunas itu dia cari pembiayaan via perbankan nasional atau asing atau juga pake uang haram. Modus seperti ini banyak dilakukan SU. Wajahnya yang ganteng dan santun, statusnya sebagai pengusaha terkemuka, Ibu dan Pamannya tokoh masyarakat. Istrinya yang kaya raya, pendidikannya yang tinggi, pergaulannya yang luas dan citranya yang bagus, membuat SU mudah dipercaya orang. Padahal SU itu adalah figur yang brengsek. Silahkan tanya istri atau orang2 sekitarnya atau keluarga almarhum Willian Soeryajaya yang telah membesarkannya. SU disekolahkan oleh keluarga Suryajaya konglomerat pendiri Astra dan mantan pemilik Bank Summa. Ibunya Mien Uno konsultan disana. Karena kedekatan Mien Uno dan keluarga Suryajaya, SU disekolahkan mereka. Jadi anak angkat keluarga William Suryajaya. Tapi air susu dibalas air tuba. Sudah disekolahkan, dibesarkan, dibawa kepergaulan elit politik dan bisnis nasional, SU malah khianat. Edward anak tertua William juga tak habis fikir, bagaimana orang yang sudah dianggap sebagai adik kandung sendiri malah menikam dari belakang.

Pada kasus korupsi SU di Depo Pertamina Balaraja, aset tanah 20 ha yang merupakan milik Edward dialihkan SU ke Pertamina. SU bahkan palsukan sertifikat tanah No. 31 milik Edward Soeryajaya dengan terbitkan sertifikat palsu No. 32. kolusi dengan pejabat BPN. Tujuan pemalsuan sertifikat tanah milik Edward itu adalah agar SU bisa mencairkan klaimnya ke Pertamina sebesar US$ 12.8 juta. Entah kenapa (diduga keras SU berkolusi dengan pejabat Pertamina), klaim tersebut sempat cair 50% atau US$ 6.4 juta atau Rp. 58 M. Pelunasan klaim SU oleh Pertamina tiba2 terhenti karena Edward sebagai pemilik sah dan pemegang sertifikat asli ajukan protes ke Pertamina. Namun uang US$ 6.4 juta milik negara/pertamina itu sampai sekarang tidak dikembalikan SU ke negara. Polisi dan Kejagung dia bungkam. Bahkan untuk menutupi malu, SU malah melaporkan balik kakak angkatnya Edward Suryajaya ke polisi. Polisi sempat periksa Edward tapi Edwad dapat menunjukan sertifikat asli kepada penyidik. Kasus Edward di SP3 kan.

Tapi anehnya kasus pemalsuan sertifikat tanah 20 ha oleh SU malah tidak diproses polisi. Kasus korupsinya pun menggantung di Kejagung. Demikian juga dengan laporan penipuan SU terhadap pemilik PT PWS yang ditipunya. Hanya uang muka yang dibayar, sisanya tidak dibayar SU. Kasus penipuan SU ini juga berhenti di kepolisian. Diduga keras SU menyuap polisi & kejaksaan agung agar kasus2nya dipetieskan. Disamping suap tentu saja SU manfaatkan pengaruh pejabat2 tinggi yang jadi bekingnya. Pejabat2 tinggi itu diduga patner SU. Sudah jadi rahasia umum bahwa banyak perusahaan SU yang jadi tempat pencucian uang haram triliunan hasil korupsi pejabat2 tinggi negeri ini. Sudah jadi rahasia umum juga SU selalu aktif diberbagai organisasi berpengaruh agar bisa melindungi dia dari kasus2 hukum.

SU yang juga ponakan tokoh pendidikan Arief Rahman tentu dengan mudah bisa masuk organisasi cendikiawan muslim ICMI dan sejenisnya. Apalagi dia dengan pesona dan citra palsunya berhasil jadi Ketum HIMPI dan pengurus teras Kadin. Semua jadi alat bagi SU.

SU sangat jitu memanfaatkan se-gala2nya untuk pencitraan dirinya. Ketika jadi ketua HIPMI, dia berikan janji bantuan ke UMKM2. Ternyata itu hanya janji2 busuk dan palsu belaka. Dia gunakan untuk pencitraan diri tapi bantuan ke UMKM2 itu tidak pernah cair sama sekali. SU juga ngotot mengejar posisi bendahara umum di Partai Demokrat, baik sebelum atau setelah Nazar terpilih. PD mau dijadikan bumpernya. Untunglah SBY dan Ahmad Mubarok sudah tahu persis kelakuan bejat SU dan menolak niat busuk SU jadi bendum Demokrat. Kasus2 mega korupsi Nazar tidak terlepas dari peran SU.

SU adalah mentor dan guru bisnis Nazar. Mereka berteman dan join. Itu sebabnya, proyek2 pemerintah yang dikuasai Nazar dengan total lebih 6 triliun itu sebagian besar dikerjakan oleh DGI, perusahaan SU. Selain untuk mengerjakan proyek2 yang diserahkan Nazar pada SU, DGI juga menyiapkan semua kebutuhan uang suap kepada pejabat2 dan anggota DPR. Bahkan rencana pembangunan gedung DPR senilai 1.2 triliun yang akhirnya dibatalkan itu, juga adalah inisiatif SU ber-sama2 Nazar & pimp DPR. Tentu saja SU rugi besar ketika proyek pembangunan gedung DPR dibatalkan. Dia sudah tebarkan suap puluhan milyar ke petinggi2 DPR. Keterlibatan SU dalam megakorupsi ber-sama2 Nazar ini juga mau dihilangkan. El idris yang juga paman SU mau jadi tumbal. Pasang badan demi SU. Padahal otak dari semua megakorupsi Nazar itu yang SU. Nazar itu ga pinter2 amat. Malah bodoh sebenarnya. S1-nya aja ga jelas.

SU-lah yang sebenarnya punya peran besar & sentral di belakang Nazar dan korupsi2 demokrat. Dia juga manfaatkan pengaruh Cikeas via Nazar. Nazar dan kasus2 korupsinya berhasil dilokalisir tak sampai ke SU. Sebagian diambil alih polisi dari KPK. Tapi KPK masih punya 1 senjata.  KPK masih bisa jerat SU dalam TPPU /money laundry utamanya di saham Garuda yang 300 milyar itu dimana sebagian besar adalah uang SU. Uang 300 M yang ditanam di saham Garuda itu adalah sebagian kecil hasil korupsi Nazar bersama SU. KPK sudah punya cukup bukti untuk tersangkakan SU. Tapi tentu SU tidak tinggal diam. Seperti kasus2 pidananya yang lain, dia akan cari cara agar KPK bisa ditundukan dan lokalisir.  SU akan berusaha sekuat mungkin agar hanya Nazar yang terkena vonis penjara untuk kasus money laundry ini. Dia sudah komit bantu Nazar dari luar. Sementara itu elit2 penguasa yang jadi beking SU siap bantu SU habis2an untuk tekan KPK.  Abraham Samad dan pimp KPK akan diintervensi.

Intervensi pejabat2 tinggi ini ke KPK tentu juga bermaksud menyelamatkan diri pejabat2 itu sendiri. Jika SU jadi TSK & ditahan bisa bahaya. SU bisa hancur pertahanannya dan bongkar semua siapa2 saja pejabat yang cuci uang melalui dia. Sel KPK bisa penuh hehehe

Tapi konspiransi jahat lindungi SU dan intervensi KPK ini harus dilawan. Rakyat harus dukung. Angie, Petral akhirnya bisa dikalahkan. Cukup sekian dulu kultwit SU part II. Kultwit ini akan terus berlanjut dengan part2 berikutnya sampai SU ditahan KPK. Terima kasih atas perhatian teman tuip. Mari kobarkan semangat kebangkitan Nasional dengan melawan koruptor bejat negeri ini. Merdeka !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar