Minggu, 08 Juli 2012

Strategi Pemenangan PilPres 2009

by @triomacan2000

Eng iiing eeeeeng...saya coba kultwitkan tentang strategi pemenangan pemilu/pilpres PD/SBY pada 2009 yang spektakuler. Dari 7% menjadi 21%. Saya akan twitkan info terkait strategi SBY yang saya tahu, karena kebetulan saya ada didalamnya meski hanya jadi sekedar "volunteer" belaka. Stategi SBY cs dalam memenangkan pemilu/pilpres 2009 persis meniru konsep pemilu di AS. Memperhatikan semua sektor penunjang keberhasilan. Untuk menerapkan stategi ala Amerika ini, SBY menyiapkan tim khusus untuk pelajari semua konsep pemenangan pemilu partai republik & democrat. SBY juga menggunakan konsultan politik dari AS yang memberikan masukan2 kepada timses SBY agar bisa menang secara mutlak. Tim utama SBY untuk pelajari dan terapkan konsep pemenangan pemilu/pilpres adalah Fox Indonesia yang dipimpin Malarangeng bersaudara. Nama Fox itu sendiri sama dengan nama lembaga konsultan politik terkemuka di AS : Fox. Malarangeng cs totalitas pelajari konsep dari AS itu.

Strategi yang sudah didapat itu lalu dianalisa untuk dapat diterapkan di Indonesia sesuai dengan perilaku pemilih Indonesia. Ada penyesuaian. Disamping fox, SBY juga punya 8 unit timses lainya : tim alpha, beta, charlie, echo, foxtrot, rajawali, sekoci, jaringan nusantara dll. Sekedar untuk tahu, SBY itu sangat klenik mistis. Dia percaya dengan kemukjijatan angka 9. Semua gerak langkah SBY tak terlepas dari angka 9. Bahkan SBY juga di-sebut2 orang dekatnya suka semedi dan tirakat di gua2 tertentu mulai dari : pantai selatan jawa sd gua2 banyuwangi. Timses2 SBY yang berjumlah 9 tadi, didukung lagi oleh ratusan tim2 kecil yang semuanya punya tugas dan tanggung jawab khusus dalam pemilu

Fox misalnya : bertanggjawab terhadap pembangunan citra SBY melalui semua media. SBY harus dicitrakan sebagai sosok yang pintar, baik, santun, bersih, jujur, humanis, jago pidato dan bahasa inggris, gagah, dst..dst..yang harus kelihatan sempurna di mata rakyat di setiap penampilan. Crew TV indonesia pasti sudah tahu bagaimana repotnya jika mau merekam SBY dan keluarganya. Harus sempurna, tidak boleh cacat dan hasilnya baru boleh ditayang setelah diedit berkali2 secara teliti bahkan oleh Bu Ani SBY sendiri. Tidak boleh ada tampak sedikitpun kesalahan. Hasilnya? SBY selalu muncul di TV dengan "sangat sempurna". Sosok pemimpin yang layak dan harus dipilih oleh rakyat Indonesia. Setelah rekayasa citra SBY sukses ditampilkan, tim SBY menyusun isu2 apa yang akan diangkat SBY selama kampanye dan penampilannya.

Ada tim yang memasok usulan isu2 strategis yang dinilai bakal memikat hati rakyat pemilih. Isu2 itu dikemas dalam naskah pidato oleh Andi & Dino. Tapi SBY selalu ikut campur dalam penyusunan naskah pidatonya. Tak ada yang terlepas meski hanya satu kata pun dari SBY. Harus sempurna. Setelah menyusun isu2 untuk diri SBY, tim juga menyiapkan isu2 yang akan digunakan untuk menyerang lawan2 politik atau capres2 yang lain. Singkatnya : Fox Indonesia harus poles habis SBY menjadi sosok pemimpin yang sempurna bak titisan dewa. Rakyat terpukau. Terpesona. Tim yang lain ada yang bertugas untuk pengumpulan dana atau logistik pemilu/ pilpres SBY. Setahu saya dana yang dikumpulkan adalah 9 triliun. Tim logistik ini dipimpin seorg mayor jenderal..saya lupa namanya. Pengumpulan dana dilakukan secara masif dari seluruh sumber yang ada. Sumber2 dana diperoleh dari berbagai pihak : setoran pejabat tinggi, BUMN, konglomerat2, century juga katanya, bantuan asing juga di-sebut2. Pada saat itu ada kabar bahwa ada ratusan juta dollar masuk dari luar negeri melalui pelabuhan Teluk Bayur Padang. Benar atau tidak, saya ga tau

Dari konglomerat2 utamanya nonpri, sumbangan triliunan juga diperoleh. Dikoordinasi oleh Hartati Murdaya Poo dan Arthalita Suryani/Ayin. Di setiap daerah juga dilakukan fund raising dari konglomerat2. Di jawa timur misalnya, dikordinir oleh Alim Markus dan Dahlan Iskan. Konglomerat2 itu mau menyumbang timses SBY tentu saja tidak mau rugi. Ada kompensasinya. Utamanya konsesi bisnis dan perlindungan hukum. Sebagian besar konglomerat2 yang menyumbang malah diduga adalah konglomerat2 pengemplang pajak negara. Itu sebabnya SBY/PD sangat takut pada rencana pembentukan pansus mafia pajak oleh DPR tahun lalu. Bisa terbongkar semua nama2 konglomerat yang ngemplang pajak, sumbang SBY.

Jika pansus mafia pajak jadi terbentuk dan berhasil bongkar konglomerat2 pengemplang pajak dan jadi donatur timses SBY, SBY bisa jatuh. Sayang sekali pansus itu gagal terbentuk karena kalah suara. Gerindra dan Prabowo tiba2 nyebrang ke kubu SBY. Inalillahi ....SBY aman

Tim lain seperti jaringan nusantara yang dikomandoi Aam Sapulette dan Andi Arif bertugas utk "mengamankan" aktivis2, mahasiswa, LSM dsj. Ada juga tim yang khusus menggarap KPU dan KPUD diseluruh Indonesia. Mulai dari sistem informasi KPU sampai dengan pimpinan KPU/KPUD. Semuanya. Maka tidak heran kenapa bisa IT KPU pusat "tidak bisa penuhi janjinya" untuk sajikan data hasil pemilu dengan cepat meski IT nya ratusan M. Untuk pengamaan supply suara dari daerah ke KPU pusat, tim yang menggarap adalah tim rajawali/echo. Joko Suyanto & Syamsul Maarif komandannya.

Mayjen Syamsul Maarif ( sekarang Ka BNPB) sebagai mantan gub Akmil punya akses ke seluruh komandan kodim di Indonesia. Orang2nya disuruh "jaga". Para dandim dan mantan dandim diminta untuk "amankan" suara PD saat pemilu. Juga "mendekati" KPUD. Jika ada yang merugikan PD, sikat. Dan jika memungkinkan, para dandim dan ex dandim itu juga "menukar" komposisi suara hasil pemilu dengan komposisi yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Penggarapan suara di KPUD2 ini diakui langsung oleh jend Syamsul Maarif kepada saya pada suatu kesempatan dulu. Dia menambahkan, Djoko Suyanto tidak bisa lakukan penggarapan ini karena Joko itu TNI AU. Beda dengan Syamsul yang TNI AD, pernah jabat aster TNI AD & Gub Akmil. Oleh sebab itu, tugas dan tanggungjawab "teritorial" diserahkan pada jend syamsul maarif. Dia lebih punya akses ke kodam, korem dan kodim

Tim sekoci yang juga timses SBY berfungsi untuk dekati ormas2 : petani, nelayan, ulama, guru2 dst. Tim Romeo bertugas untuk komunikasi ke rakyat. Namun, yang paling vital adalah Tim Delta yang dipimpin Jend Abikusno mantan asisten logistik TNI AD. Tim ini bertugas memberikan uang dan semua logistik yang dibutuhkan oleh seluruh pendukung SBY di seluruh indonesia. Saya mendengar adanya uang tunai puluhan sd ratusan milyar uang tunai diterbangkan baik via pesawat komersil atau pun hercules ke daerah2 tertentu untuk support kemenangan PD/ SBY.

Saya tau persis adalah distribusi uang 50 milyar ke sulsel. Dibagi2 disebuah hotel. Dan uang 500 milyar untuk wilayah se jawa barat. Pokoknya, uang bukan masalah bagi timses SBY. Bahkan teman saya yang hanya lingkaran III saja dapat 500 juta dari timses SBY hehehe. Yang lucu ketika Andi Arif dan Aam Sapulette minta tambahan uang ke Hatta Rajasa (ketua timses), tapi hanya dikasih 1 M. Mereka marah2 hehe

Selanjutnya, tim romeo bantu tim Foxtrot untuk berkordinasi dengan lembaga2 survey. Semua lembaga survey yang berhasil "didekati" harus 1 suara. Satu suara khususnya di quick count : PD dinyatakan menang dan dapat suara 19-24 %. ini sangat penting untuk mengamankan hasil perolehan suara demokrat nantinya ketika hasil resmi dari KPU keluar/diumumkan. Jadi seolah2 ada legitimasi bahwa suara yang diperoleh PD itu "benar".

Media2 massa juga didekati habis2an untuk juga bersuara kompak. jawa pos grup adalah tulang punggungnya menyiarkan "kemenangan" Demokrat. Sehingga ketika hasil resmi KPU diumumkan, rakyat dan kelompok2 yang tak puas sudah tidak punya "kekuatan" lagi untuk protes. Opini sudah dibentuk. Permainan dan rekayasa inilah yag dulu sempat mau dibongkar ketua KPK Antasari Azhar dengan pendekatan korupsi pengadaan alat IT KPU. Juga mau dibongkar pansus DPR melalui Andi Nurpati yang dituding sebagai mafia KPU. Tapi semua gagal. AA ditangkap dan Andi N dilindungi.

Intinya adalah : pemenangan pemilu PD dan pilpres SBY dilakukan secara sistematis, komprehensif, integrated dan canggih. 9 tim utama. Yang punya tugas dan tanggung jawab masing2 yang jelas dan memiliki satu tujuan : PD dan SBY harus menang. Tentu saja, politik pencitraan. Politik pencitraan terhadap figur SBY menjadi kunci kemenangan SBY dan PD. Meski akhirnya sebagian besar rakyat tersadar bahwa selama ini Rakyat Indonesia terkecoh, tertipu dan terperdaya oleh pencitraan palsu dan semu itu. 70% lebih citra yang ditampilkan adalah dusta belaka. Sekarang ini, survey menunjukan 83% rakyat indonesia tidak puas dengan SBY dan regimnya yang busuk, munafik, korup dan lemah.

Cukup sampai disini saja kultwit singkatnya sebagai pencerahan bagi yang belum mengetahuinya...Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar